Laporan M FATHRA NAZRUL ISLAM, Tembilahan m-fathra@riaupos.co
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir, H Tengku Edy Efrizal, menyebutkan dari hasil pantauan satelit NOAA 18 tanggal 26 Januari 2012 di wilayah Kabupaten Inhil masih terpantau sebanyak 6 titik hotspot yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Berdasarkan titik koordinat yang diperoleh BLH, hotspot terdapat di Kecamatan Pelangiran satu titik. Kecamatan Kateman tepatnya di Desa Kuala Selat terdapat satu titik, di Kecamatan Tempuling terpantau dua titik yakni di Desa Bayas Jaya dan Gesa Mumpa, selanjutnya untuk Kecamatan Tanah Merah terpantau satu titik di Desa Selat Nama dan satu titik di Desa Sungai Rekam Kecamatan Enok.
Guna menindaklanjuti kondisi di lapangan apakah hotspot tersebut merupakan titik api atau bukan, BLH sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Inhil, Dinas Perkebunan serta camat untuk melakukan pengecekan.
‘’Kita sudah bekerja sama dengan pihak Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan untuk mencari sumber hotspot. Jika itu kebakaran baik lahan masyarakat maupun perusahaan akan kita pelajari,’’ ujar Edy Efrizal, Jumat (27/1).
Meskipun demikian, Edy Efrizal, mengaku bahwa jajarannya akan terus konsisten untuk melakukan pemantauan secara intensif untuk menghindari jangan sampai akibat kebakaran tersebut akhirnya bisa menimbulkan kabut asap di Kota Tembilahan seperti sebelumnya.
‘’Kami mengimbau kepada masyarakat dan pihak perusahaan untuk tidak melakukan secara sengaja membakar lahan hutan sebab akibat kepentingan pribadi hingga akhirnya dampaknya merugikan orang banyak,’’ kata Eddy Efrizal.(hen)