Laporan Desriandi Candra, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.com
Perubahan cuaca yang terjadi saat ini tidak saja berdampak dengan curah hujan yang tinggi. Tetapi juga kondisi gelombang air laut yang diperkirakan naik.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, menganalisa per 26 Desember hingga 27 Desember 2011, gelombang air laut di wilayah Riau dan Kepulauan Riau masih cukup tinggi.
Dari hasil analisa yang dilakukan, untuk wilayah perairan di wilayah Riau, gelombang air laut di perairan Dumai, Rohil, Bengkalis dan kawasan Selat Melaka ketinggian gelombang air laut diperkirakan mencapai 0,75-1,5 meter dari permukaan.
Kepala BMKG Pekanbaru melalui Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan BMKG Pekanbaru Marzuki, Senin (26/12) kepada Riau Pos mengatakan, untuk wilayah perairan di Kabupaten Inhil dan Kepulauan Meranti tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,5 meter-3 meter.
Namun untuk wilayah perairan di Batam (Kepri), Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Dabo Singkep, gelombang lebih tinggi dibandingkan dengan gelombang air laut di perairan Provinsi Riau. BMKG Pekanbaru memperkirakan gelombang air laut untuk wilayah ini mencapai 2,5 meter-4 meter.
Sementara untuk wilayah Kepulauan Natuna, Tarempa dan sekitarnya tinggi gelombang bisa mencapai 4-6 meter. Ini untuk prakiraan gelombang air laut per 26 Desember hingga 27 Desember 2011 pukul 07.00 WIB, ucap Marzuki.
Namun untuk beberapa hari ke depan, baik curah hujan maupun tinggi gelombang sedikit mengalami penurunan. BMKG Pekanbaru memperkirakan tinggi gelombang maksimum mencapai 5 meter. Tapi ini sudah masuk pada kondisi yang berbahaya, ujarnya.
Karena itu, ia meminta agar nelayan maupun kapal yang berlayar untuk waspada.
Kita hanya bisa mengimbau nelayan dan pelaksanaan pelayaran untuk waspada. Karena gelombang air laut yang cukup tinggi hingga Januari 2012. Kami kira, mereka bisa mengukur kemampuan kapalnya untuk melakukan pelayaran, tambah Marzuki.
Menyinggung perubahan gelombang air laut yang naik cukup tinggi tersebut, Marzuki menyebutkan kalau kondisi ini lebih dipengaruhi angin utara yang menerpa Provinsi Riau dan Kepri.
Pengaruh kecepatan angin utara yang terbilang lebih cepat telah mempengaruhi gelombang air laut di wilayah perairan.
Perkembangan cuaca, curah hujan dan tinggi gelombang air laut, terus dilakukan setiap hari melalui sistem satelit yang ada. Hasil itu pun disampaikan BMKG keseluruh kabupaten/kota di Riau dan pelabuhan di wilayah Riau.(rnl)