RANGSANG (RP) - Mulai dari jembatan, rumah, bahkan turap yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Desa Bungur, Kecamatan Ransang hancur akibat abrasi.
Melihat kondisi itu terus terjadi dan abrasi yang terjadi makin melebar, ratusan warga dari tiga dusun di Desa Bungur, Kecamatan Rangsang, mulai dilanda ketakutan. Masyarakat mengharapkan kepada pemerintah agar dapat segera bertindak.
Puncak ketakutan itu terjadi Ahad (25/12) pagi, ketika pasang laut kembali merendam rumah warga. Ternyata turap sepanjang 400 meter tersebut tidak mampu menahan kuatnya hempasan gelombang yang disertai hembusan angin utara.
Dalam sekejap, beberapa meter turap langsung runtuh. Ketakutan semakin menjadi ketika dua unit rumah milik nelayan juga ikut rusak bersama tiga titik jembatan kayu yang selama ini menjadi akses keluar masuk warga dari pemukiman.
Kondisi itu membuat warga yang bermukim di tepian pantai harus mengurungkan niatnya untuk keluar dari rumah dan lebih memilih bertahan hidup karena tidak adanya tempat yang aman untuk ditempati.
‘’Abrasi yang terjadi di sini sudah berlangsung bertahun-tahun, dan setiap bulan Desember merupakan puncaknya. Tapi kerusakan yang terjadi kali ini kami rasakan cukup parah, jika dibandingkan sebelumnya. Karenanya, kami berharap agar pemerintah bisa mendengarkan keluhan masyarakat dan menyelamatkan pulau ini dengan membangun turap,’’ ungkap tokoh masyarakat setempat, Chandra Winando kepada wartawan saat ditemui di Desa Bungur.
Menurut Candra, selama ini masyarakat telah berusaha dan berupaya untuk mencegah terjadinya abrasi dengan membangun turap secara swadaya. Cara itu dilakukan karena warga tidak mau tempat tinggal mereka hancur dihantam gelombang.
Selama dua tahun berlangsung, turap berukuran sederhana itu pun bisa diselesaikan sepanjang 400 meter.
‘’Upaya masyarakat cukup terbatas karena persoalan dana. Lagi pula warga tidak mungkin membangun turap di sepanjang pantai, tentunya hanya di sekitar pemukiman saja,” ujarnya.
Tapi turap yang dibangun itu tidak cukup kuat untuk menahan terjangan ombak.
Makanya kami sangat berharap sekali kepada Pemda agar bisa memperhatikan nasib masyarakat nelayan di sini, karena hanya pembangunan turaplah satu-satunya cara yang bisa mengatasi abrasi,’’ harap pria Tionghoa itu.
Kepala Desa Bungur Harun Al Rasyid yang didampingi Ketua RW 8 Dusun Ladang Kecil, Tenghui. Menurut Harun, sejak masih berada di bawah Kabupaten Bengkalis, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pemerintah.
Bahkan proposal yang mereka ajukan melalui Dinas PU telah beberapa kali dibahas di Musrenbang di kecamatan. Namun, sampai saat ini pembangunan turap yang diharapkan belum pernah terealisasi.(amy)