PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Institut Pertanian Bogor (IPB) melatih 60 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Provinsi Riau di Hotel Tjokro, Senin (26/11/2018). Langkah ini dilakukan untuk memberikan pemahaman peran perkebunan dan manajemen teknologi good agriculture practies (GAP) kelapa sawit berkelanjutan bagi tenaga pengajar kejuruan di daerah.
"IPB bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dalam hal ini guru-guru SMK pertanian tentang tekhnologi good agriculture practies (GAP) kelapa sawit berkelanjutan," tutur koordinator pelatihan dan dosen Fakultas Pertanian IPB Dr Ir Hariyadi.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Ia menambahkan, langkah tersebut juga menjadi sarana alih tekhnologi kepada siswanya tentang memberikan informasi pengelolaan kelapa sawit yang benar. Langkah ini juga berperan positif dalam memberikan informasi hasil kajian dan inovasi tentang isu sawit membuat kekeringan, deforestrasi dan sisi legalitasnya.
"Nanti harapannya bisa membantu menangkal isu-isu negatif terkait kelapa sawit. Materi yang diberikan tentang legalitas, tentang manajemen, dan teknologi, budidaya, dan pengelolaan lingkungan, perkredititan dan isu tentang sawit, ISPO serta masalah sosial kelapa sawit beserta solusinya di Riau. Juga pemasaran hasil sawit dan isu dan fakta tentang kelapa sawit di negeri ini," urainya di sela-sela acara.
Pelatihan yang dilakukan dari 26 November -1 Desember itu menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya. Seperti Dr Ir Bariyadi, Dr Supijatno dan Dr Budi Nugroho dari IPB serta dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Selain itu juga ada dari Gapki, BRI dan kemudian kunjungan ke lapangan ke kebun dan ke pabrik PR Aneka Inti Persada di Siak Provinsi Riau.