Jalan Siak Hulu Macet Panjang

Riau | Rabu, 27 November 2013 - 13:12 WIB

Jalan Siak Hulu Macet Panjang
Puluhan kendaraan terjebak kemacetan panjang di Jalan Pasir Putih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar akibat sebuah truk bermuatan kayu terguling di jalan yang sedang dalam tahap perbaikan. Foto: Didik Herwanto/riau pos

SIAK HULU (RP) - Kemacetan panjang kembali terjadi di Jalan Lintas Timur, Siak Hulu, Kabupaten Kampar sejak Senin (25/11). Sebuah truk bermuatan kayu terguling di jalan tersebut mengakibatkan kemacetan sepanjang dua kilometer dari dua arah. Kejadian tersebut sudah terjadi dua hari berturut-turut dan puncaknya hari ini, Selasa (26/11). Pengendara harus tertahan di jalan tersebut selama kurang lebih enam jam.

Menurut Rudi (35), pemilik kedai di dekat lokasi kejadian, saat arus lalu-lintas dari arah Pasir Putih dibuka tiba-tiba truk yang berada di depan itu amblas ke kiri dan terguling. ‘’Pas jalan dari arah sana (Pasir Putih, red) dibuka, tiba tiba truk yang di depan itu oleng ke kiri, karena jalannya amblas,’’ tuturnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibat dari kejadian itu, para supir yang ditemui Riau Pos, mengeluh. Mereka menyayangkan kinerja pemborong jalan tersebut yang tidak melakukan perawatan maksimal terhadap sisi badan jalan yang belum dicor. Harusnya menurut mereka, ketika sisi jalan sedang dicor, sisi yang lain dirawat dengan melakukan pengerasan setiap hari.  

‘’Pengerasan harusnya dilakukan tiap hari, soalnya hanya satu sisi yang digunakan, sementara yang lewat ratusan truk berat, ya mana sanggup jalan tersebut menahan beban,’’ ujar Andi, salah seorang supir truk tronton yang mengaku setiap hari melalui jalan tersebut.

Selain itu para supir juga mengeluhkan mengenai maraknya pungli yang dilakukan aparat. Utamanya ketika mereka memberanikan diri melalui jalan dalam Kota Pekanbaru. Mereka mengaku tidak memiliki pilihan, karena tidak mungkin melalui Jalan Siak Hulu yang memaksa mereka tertahan berjam-jam.

‘’Ya kami tidak punya pilihan lain, kalau dipaksa lewat sini (Pasir Putih, red) ya begini ini, uang jalan kami tekor, belum risiko mobil rusak. Sementara kalau lewat kota ya itu tadi, siap siap kami keluarkan uang minimal Rp500 ribu,’’ tuturnya.

Para supir itu meminta keringanan kepada aparat kepolisian, agar mereka diberi kelonggaran melalui kota sembari menunggu kondisi jalan benar benar baik. Untuk teknisnya bagaimana mereka menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. ‘’Kami mohonlah diberikan pilihan, kasih kami kelonggaran sedikit, jika kondisi jalan semacam ini, tidak mungkin setiap hari kami menghadapi keadaan semacam ini, bisa tak makan anak istri kami di rumah,’’ imbuhnya.(dik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook