Seni Musik, Tari dan Teater Ciri Kebudayaan Sumatera

Riau | Selasa, 27 November 2012 - 10:27 WIB

PEKANBARU (RP)- Dua orang pakar kebudayaan dari Monash University, Australia, Prof Margaret Kartomi Phd dan Dr Karen mengatakan, kalau mereka banyak melakukan penelitian soal kebudayaan Melayu di wilayah Sumatera.

Di wilayah Sumatera ini, terutama Riau dan Kepri, Sumatera Selatan dan Lampung, kebudayaan Melayu bisa diklasifikasikan dari tradisi. Baik seni, musik, teater, alat musik, agama hingga bahasa merupakan simbol kebudayaan di wilayah ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ragam tradisi, kesenian, alat musik yang digunakan di wilayah Sumatera ini banyak memiliki kesamaan yang merupakan bagian dari kebudayaan Melayu.

“Ini di luar Sumatera Barat,” kata Margaret usai menjadi pembicara dalam seminar internasional Musik, Tari dan Teater yang dihelat Dewan Kesenian Riau (DKR) bersama Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR), Senin (26/11) di gedung DKR.

Margaret mengatakan, dia melakukan penelitian ini sudah cukup lama. Sekitar 40 tahun lalu di Tanjung Pinang yang ketika itu masih bagian dari wilayah Provinsi Riau. Lalu kemudian ke Sumatera Selatan, Palembang.

Menurutnya, Sumatera memiliki kekayaan kebudayaan yang begitu menarik dan unik. Melayu di wilayah Sumatera memilik banyak suku. Tapi dua pertiga di antaranya menggunakan bahasa Melayu dengan banyak macam dialek bahasa yang digunakan.

Sekitar 2.000 tahun lalu, kebudayaan di wilayah Sumatera ini sudah banyak dikenal hingga keluar negeri, melalui jalur perdagangan. Pada millenium pertama, Melayu berbudaya animisme. Tapi pada millenium kedua, mereka sudah memeluk agama Islam. “Dan ini menjadi ciri kalau mereka berkebudayaan Melayu,” paparnya.

Ini pun di ungkapkan Dr Karen yang juga dari Monash University yang melakukan penelitian tradisi Topeng Sakura di Kabupaten Lampung Barat,Provinsi Lampung. Teater Topeng Sakura dipertontonkan dalam berbagai acara kedaerahan maupun dalam menyambut tamu.

Dalam perjalanannya, tradisi Topeng Sakura berkembang pesat. Begitu juga dengan modelnya yang sudah dimodifikasi dengan bentuk yang dinamis, dari batik dan lainnya. Lampung Barat adalah bagian dari suku Melayu yang ada di wilayah Sumatera.

Seminar Internasional tentang musik, tari dan teater mendapatkan apresiasi langsung dari budayawan Riau, H Tenas Effendy yang diundang dalam perhelatan tersebut. Menurutnya, dalam kebudayaan Melayu, musik, tari dan teater memiliki peran penting. Hal yang paling mudah dilihat digunakan dalam berbagai tradisi Melayu.

Musik memang memiliki peran penting dalam kebudayaan Melayu. Tapi justru yang banyak terjadi sekarang adalah, banyak yang mempelajari seni musik yang katanya Melayu tapi tidak sesuai dengan budaya Melayu. Begitu juga tarian. Karena itu, harus didalami dan dipahami seni musik dan tarian Melayu itu seperti apa.

Karena itu, dia sangat mendukung dilakukan berbagai seminar tentang musik, tari dan teater tentang kebudayaan ini. Sehingga memberikan pemahaman bagi generasi muda Riau.

Dua tokoh pakar teater dari Monash University, diakui Ketua DKR Drs H Kazzaini KS memang sengaja dihadirkan. Dengan kehadiran mereka yang sudah banyak melakukan penelitian tentang tradisi di wilayah Sumatera ini bisa mendorong kalangan generasi muda Riau untuk mendalami kebudayaan Melayu Riau.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook