Gubri Minta PLN Tuntaskan Krisis Listrik

Riau | Jumat, 27 September 2013 - 10:29 WIB

PEKANBARU (RP) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal MP meminta PLN agar segera menuntaskan krisis listrik di Provinsi Riau.

Karena masyarakat sudah letih dengan pemadaman mencapai tiga kali sehari di Pekanbaru dan beberapa kabupaten/kota lainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pesan itu disampaikan Gubri melalui memo dengan tulisan tangannya di secarik kertas yang dititipkan kepada salah seorang pengunjungnya di tahanan KPK, Kamis (26/9). Informasi tersebut disampaikan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Fahmizal.

‘’Gubri berharap semua pihak pemerintah pusat, Pemprov Riau, kabupaten/kota, DPR RI dan DPD RI asal Riau termasuk DPRD Riau serta pihak PLN, fokus dan serius menyelesaikan krisis listrik di Riau,’’ ujarnya.

Dengan harapan langsung Gubri tersebut, lanjut Fahmi, membuktikan ia masih peduli dan terus mendengar informasi tentang kondisi dan keadaan di Riau.

Sehingga muncul keinginan agar penyelesaian dapat dilaksanakan sebaik mungkin terkait krisis listrik yang terjadi.

‘’Kepedulian Pak Gubri masih terus diberikan dengan kondisi di Provinsi Riau. Karenanya ia berharap apa-apa yang terjadi dapat diatasi dan menjadi perhatian,’’ lanjutnya.

PLN Klaim Sudah Bayar Kompensasi  

Di bagian lain, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) mengklaim bahwa pihaknya sudah memberikan kompensasi kepada pelanggan melalui pemotongan rekening pemakaian bulan September.

General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan mengatakan PLN sudah membayarkan kompensasi.

‘’Kompensasi sudah dibayarkan PLN kepada masyarakat memalui pemotongan rekening mulai pemakaian bulan September,’’ kata Doddy.

Kompensasi tersebut diberikan pihak PLN karena kondisi listrik yang terjadi tidak sesuai dengan pelayanan yang seharusnya didapatkan masyarakat dari PLN. Maka karena itu PLN memberikan kompensasi.

Seperti diketahui sejak pertengahan tahun ini, kondisi listrik di Riau padam bergilir. Bahkan dari padam bergilir satu kali sehari, meningkat menjadi dua kali sehari.

Beberapa pekan terakhir, masyarakat bahkan mengalami padam lebih dari tiga kali sehari. Sementara PLN masih melakukan uji coba terhadap dua unit pembangkit baru yang akan masuk ke sistem interkoneksi yaitu PLTU 2x100 Teluk Sirih dan PLTMG Balai Pungut.

Namun untuk pelanggan industri uang menghidupkan genset saat dilakukan pemadaman, PLN belum memberikan kompensasi. ‘’Untuk pelanggan industri belum dibayarkan karena masih menunggu pencatatan kwh selama periode padam,’’ kata Doddy.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Manager SDM dan Humas PLN WRKR, Agus Suwandi. Bahkan bagi masyarakat yang ingin memeriksa mendapatkan potongan berapa karena kompensasi bisa dilihat di kwitansi rekening pembayaran.

Jadi potongannya akan berbeda bagi setiap pelanggan karena tergantung pemakaian listrik masing-masing pelanggan. ‘’Di rekening pelanggan yang mengalami pemadaman akan tercetak discount 10 persen dikali biaya beban per rekening minimum,’’ kata Agus Suwandi.

Oktober PLN Garansi Krisis Listrik Tuntas

PLN memberikan garansi kepada masyarakat Riau untuk Oktober mendatang krisis listrik berakhir. Sebab mereka bakal mencari solusi tepat atasi krisis.

Demikian disampaikan Asisten II Setdaprov Riau Bidang Ekonomi Pembangunan, Emrizal Pakis menjawab Riau Pos, Kamis (26/9) di kantor gubernur. Menurutnya dengan mengupayakan perbaikan turbin di Sumatera Barat (Sumbar) maka krisis akan dapat diatasi.  ‘’Informasi PLN yang diberikan ke kita (Pemprov), digaransi pada Oktober nanti krisis listrik dapat teratasi. Dengan dua solusi,’’ katanya.

Solusi pertama, melakukan perbaikan turbin atas kerusakan yang terjadi di provinsi tetangga.

Sementara solusi selanjutnya adalah penambahan daya pembangkit yang dibangun di Duri. Dua alat pemulihan tersebut diharapkan Emrizal dapat benar-benar berjalan.

Sementara untuk jangka panjang, kata mantan Kepala Bappeda Provinsi Riau tersebut, dengan mengupayakan penuntasan PLTU Tenayanraya. Di mana berdasarkan keinginan dan proses yang terus berjalan, PLN mengakui akan tuntas dan dapat digunakan pada pertengahan 2014.

Disinggung mengenai upaya Pemprov sendiri dalam mengatasi krisis listrik yang terjadi. Dikatakan Emrizal, penyakit listrik tetap terus berulang karena sangat bergantung pada cuaca. Jika kemarau berkepanjangan maka daya berkurang. Selain PLN, pihak swasta sempat membantu kekurangan listrik.

Seperti bantuan beberapa perusahaan besar, PT Chevron atau RAPP. Namun, lanjut Emrizal, cadangan energi yang digunakan perusahaan tersebut juga tidak mencukupi.

‘’Dengan cadangan yang tidak terlalu besar dari swasta memang tidak bisa berkelanjutan, karena masih kurang, sementara keperluan mereka lebih banyak itu,’’ sambungnya.

Terjadinya krisis listrik di Riau beberapa bulan terakhir, kata Emrizal, disebabkan karena berkurangnya debit air di PLTA Kotopanjang dan rusaknya turbin di Sumbar.(egp/rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook