CIMSA FK UNRI SUKSES GELAR DISLEKSIA

Kenali Perkembangan Anak Sejak Dini

Riau | Senin, 27 Agustus 2018 - 15:30 WIB

Kenali Perkembangan Anak Sejak Dini
BERI PAPARAN: Ketua Panitia dr Fauzia Andrini MKes sebagai moderator (kiri), pembicara dr Denny W Sigarlaki Msc Sp A (tengah) dan Rexsy Taruna A MdTW saat berlangsungnya Talkshow Interaktif Disleksia di Aula Soeman HS Pustaka Wilayah, Sabtu (25/8/2018). (FAKULTAS KEDOKTERAN FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - CIMSA Fakultas Kedokteran Unri atau yang biasa dikenal Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) menggelar acara talkshow interaktif Disleksia, Sabtu (25/8). Kegiatan yang bertajuk ‘’Seminar Awam Disleksia Perjalanan Panjang Menuju Sukses’’ di Aula Soeman Hs Pustaka Wilayah sukses digelar.

Talkshow Disleksia ini turut dihadiri pembicara dr Denny W Sigarlaki Msc SpA, Utami T W Singgih MPsi, Rexsy Taruna A MdTW, dr Dani Rosdiana, Ketua panitia dr Fauzia Andrini Mkes. Sementara itu perwakilan Dosen FK Unri Dr dr Tubagus Odih Sp.BA. Ketua CIMSA FK Unri Rahmi Triana Putri, Wakil Bidang Eksternal Yovie Suryani.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketua Panitia Acara Disleksia dr Fauzia Andrini MKes mengaku sangat senang atas sukses dan terselenggara dengan baik acara talkshow Interaktif. Talkshow Disleksia yang di hadiri 300 peserta dari dari semua kalangan. ‘’Ya ini untuk pertama kalinya digelar dan berjalan dengan suksesnya. Acara seminar Disleksia ini tidak lepas dari kekompakan semua panitia  sejak jauh-jauh hari dipersiapkan,’’ tuturnya.

Disleksia juga dihadiri rata-rata dari murid SD dari semua Kota Pekanbaru. Tujuan acara ini adalah untuk mengetahui perkembangan anak yang ada di sekolah sejak usia dini yang menyandang disleksia, di mana ada gangguan memahami bacaan, gangguan belajar spesifik yaitu kesulitan untuk mengenali huruf, membaca, menulis dan berhitung, yang dialami oleh anak-anak yang memiliki kecerdasan rata-rata hingga di atasnya. ‘’Misalnya seperti sulitnya mengeja, membaca dan menulis, kesadaran fonem dan komunikasi sosial, selain itu juga CIMSA FK Unri ikut ambil bagian untuk terjun ke lapangan dalam memberikan sosialisasi kesehatan ke masyarakat,’’ ujarnya.

Acara ini didukung penuh CIMSA FK Unri, Asosiasi Dyslexia Indonesia, Dyslexia Parents Support Group Sumatra (DPSG) khusus Pekanbaru. Fauzia Andrini menambahkan, kesulitan lain yang mengikuti ialah kesulitan konsentrasi, daya ingat jangka pendek kurang, tidak terorganisasi, dan kesulitan dalam menyusun atau mengurutkan sesuatu.  ‘’Harapannya agar para peserta dapat mengetahui ciri-ciri disleksia, serta memiliki keterampilan. Sehingga layanan pendidikan prima dapat diupayakan bagi seluruh anak Indonesia,’’ harapnya.(c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook