Tim Pengembangan Kurikulum Tak Jalan

Riau | Selasa, 27 Agustus 2013 - 10:05 WIB

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi@riaupos.co

Meskipun pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menetapkan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kepada Kurikulum 2013, namun penerapannya memang belum sepenuhnya di seluruh sekolah negeri terlebih swasta.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan, untuk KTSP sendiri sejak digulirkan pada 2007 silam, di Provinsi Riau sendiri Tim Pengembangan Kurikulum sebagai pengelola program kurikulum ini masih ada yang belum terbentuk.

Tak tanggung-tanggung di lima kabupaten/kota di Riau disinyalir belum memiliki tim ini.

“Memang ada kabupaten yang belum membentuk tim pengembangan kurikulum, apalagi sekolah. Jadi memang belum sepenuhnya bisa maksimal,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Hadimiharja menjawab Riau Pos, Senin (26/8) usai membuka workshop implementasi KTSP bagi guru SMP se-Riau 2013 angkatan I dan II untuk mata pelajaran biologi, fisika, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan PKN di salah satu hotel di Pekanbaru.

Dijelaskan Hadi, kuatnya tim pengembangan kabupaten tergantung provinsi. Walaupun ada beberapa sekolah bisa membentuk sendiri tanpa harus menunggu tim kabupaten/kota.

Karena bertugas dalam menganalisis program-program kegiatan di tim dalam mengembangkan kurikulum, apa kegiatan dan apa yang menjadi keperluan haruslah bermanfaat output-nya bagi pendidikan.

Saat ini Disdik Provinsi Riau sedang melakukan penguatan tim pengembangan kurikulum di tingkat provinsi. “Karena kabupaten harus mengikuti kuatnya provinsi. Kalau Provinsi masih lemah memang akan susah diikuti daerah,” tuturnya.

Karenanya tim pengembangan kurikulum ini harus terbentuk di sekolah karena kalau belum terbentuk, siapa yang akan mengelola KTSP.

Sebab, lanjutnya memetakan satuan kerja sesuai karakteristik sekolah itu yang harus dilakukan, seperti menyusun silabus sampai pada memberikan penilaian.

“Melalui kompetensi inilah diharapkan dari workshop ini bisa tercapai apa yang diinginkan tersebut,” kata ketua tim pengembangan kurikulum Provinsi Riau ini menutup perbincangan.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook