Laporan Wiwik Widianingsih, Perawang dan M Amin, Pangkalankerinci redaksi@riaupos.co
Menteri Kehutanan (Menhut), Senin (26/8) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pelalawan dan Siak. Dalam kunjungan satu harinya ke Riau ini, Menhut melakukan penanaman pohon penghijuan asli asal Riau.
Di Perawang, Siak, Menhut Zulkifli Hasan halalbihalal dengan Sinar Mas Grup dan PT RAPP. Penanaman pohon di Perawang Siak, jenis yang ditanam merupakan tanaman asli Riau, yakni berupa bibit pohon durian kunyit yang dilakukan di areal Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat.
Sebelumnya, dilakukan penyerahan bibit buah-buahan kepada perwakilan masyarakat di wilayah Sinar Mas Group oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Kegiatan tersebut dihadiri Dirjen BUK Kementerian Kehutanan Ir Bambang Hendroyono, Direksi Sinar Mas Forestry Edi Haris, Devisi Perkebunan Frans Costan, Ketua APHI Riau Wisnu, Divisi Pulp and Paper IKPP Hasanuddin, pimpinan dari Jakarta diwakili Sandrawati Wibowo dan Agus Wahyudi, karyawan dan masyarakat.
Direksi Sinar Mas Forestry Edi Haris menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Menteri Kehutanan dan rombongan ke BPMM. Karena ini merupakan suatu kebanggaan bagi perusahaan.
Ia menyatakan pembangunan BPPM adalah langkah konkret Sinar Mas Forestry dalam pengabdianya terhadap masyarakat sekitar hutan yang dibangun pada Juni 2005, dengan menepati lahan seluas 20,8 ha yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk latihan.
‘’Misi yang diemban adalah menjadi pusat latihan buah unggul dan menjadi pusat produksi buah unggul.Sudah 800 petani dan 75 PPL yelah dilatih di sini.Sebanyak 416 siswa SMK dan 210 mahasiswa dari penguruan tinggi di Riau telah melakukan praktek kerja lapangan di BPPM ini,’’jelasnya.
Sementara itu lanjutnya lagi, bibit buah yang telah disebarkan ke masyarakat sekitar hutan sebanyak 11.000 barang dengan lokasi pemasaran Hypermart dan Lottemart.
Untuk kiprahnya selama ini BPPM mendapatkan penghargaan dari Assosciation Of Marketing and Communication Profesional yang berbasis di Texas, Amerika. ‘’Untuk tahun ini, kategori community and social responsibility dalam program Riau berbuah,’’paparnya.
Menteri Kehutanan Zulkifi Hasan menyampaikan apresiasinya dengan keberadaan Balai Pelatihan dan Pengembangan sebagai pusat latihan pengembangan tanaman bibit buah unggul. ‘’Inilah model yang kita perlukan untuk dikembangkan,’’ungkapnya.
Oleh karena itu lanjut Zulkifli, kemitraan perusahaan dan masyarakat perlu dilakukan dalam pengembangkan model seperti tersebut,ada bibit tanaman yang bagus, ada petani yang bagus,ada perusahaan dan ada tempat pemasaran untuk menjual hasil tanaman tersebut.
Ia juga berharap hubungan antara karyawan dan perusahaan tetap berjalan baik, jika ada persoalan harus di komunikasikan dan dibicarakan dengan baik.
Sehingga tidak sampai berujung kepada PHK.”Melalui halal bilhalal ini diharapkan hubungan perusahaan, karyawan dan masyarakat semakin bagus,’’ungkapnya.
Tanam Pohon di Area RGE
Sementara dalam lawatannya di Kabupaten Pelalawan, Menteri Kehutanan H Zulkifli Hasan melakukan penanaman pohon secara simbolis di area halaman RGE Teknologi Center di Komplek PT RAPP, Pangkalankerinci.
Kegiatan kunjungan kerja diawali dengan penanaman pohon di halaman RGE, dilanjutkan dengan pertemuan dengan para Mitra Bina perusahaan yang di Asrama Pondok Indah Pos II.
Hal ini bertujuan untuk lebih memantapkan hubungan antara perusahaan dan para mitra bina itu sendiri.
Selain Menteri Kehutanan RI H Zulkifli Hasan SE MM, turut hadir dalam pelaksanaan penanaman pohon tersebut, Wakil Bupati Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim, Kepala Balai TNTN Pelalawan Kupin Simbolon, Presdir PT RAPP Khusnan Ramin beserta para pejabat tinggi PT RAPP dan para warga binaan serta undangan lainnya.
Presdir PT RAPP Khusnan Ramin, menyampaikan sekilas sejarah berdirinya perusahaan kertas tersebut di Kabupaten Pelalawan.
‘’PT RAPP dibangun dengan luas lahan sekitar 1.750 Ha, dengan konsep terpadu dan terintregrasi, konsep ini bertujuan mencapai prestasi kerja dan kenyamanan bagi karyawan,’’terangnya.
Lanjut Khusnan, selain itu, perusahaan dalam menjalankan usahanya juga membantu masyarakat di sekitar wilayah opersional dengan berbagai programnya.
‘’Program perusahaan salah satunya dengan mengembangkan dan membantu ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan melalu berbagai macam pembinaaan yang telah dilakukan saat ini,’’ sebut Kusnan.
Zulkifli menjelaskan, dalam persaingan bisnis dunia Indonesia mempunyai keunggulan tersendiri, sehingga dalam persaingan dunia industri Indonesi bisa bersaing di dunia Internasional.
‘’Kita punya keunggulan, kayu kita umur lima tahun sudah bisa dipanen dan sudah bisa digunakan untuk bahan baku kertas, di luar negeri bahkan sampai 100 tahun umur kayu baru bisa dipanen dan bisa menjadi bahan baku kertas,’’ujarnya.
Zulkifli juga mengingatkan, tantangan yang ada akan menjadi ujian bagi perusahaan agar lebih hebat dan maju bagi perusahaan.
‘’Tidak hanya membantu dana saja, tapi sudah mendampingi, mengarahkan masyarakat untuk lebih maju. Di Riau jangan ada lagi tanah yang kosong, manfaatkan lahan kosong untuk menanam tumbuhan atau pohon pertanian maupun perkebunan,’’sebutnya.(ade)