Abrasi, Jembatan Jumrah Terancam

Riau | Senin, 27 Agustus 2012 - 10:14 WIB

Abrasi, Jembatan Jumrah Terancam
ABRASI: Tanah penahan turap Jembatan Jumrah digerus air Sungai Rokan, Ahad (26/8/2012). foto: fadhli muallim/ riau pos

Laporan Syahri Ramlan, Bagansiapi-api syahriramlan@riaupos.co

Kondisi Jembatan Jumrah di Kecamatan Rimbamelintang, Kabupaten Rohil, nampaknya semakin memprihatinkan saja.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tanah menahan turap jembatan Jumrah tersebut, secara perlahan-lahan terus terkikis akibat adanya kegiatan pasang surut air laut.

Malahan, tanah menahan turap jembatan tersebut hanya tinggal sekitar satu meter saja.

Gilirannya, bila tidak segera disikapi secara serius oleh pihak Provinsi Riau, tidak tertutup kemungkinan, tanah sebagai menahan turap terus bisa habis terkikis abrasi.

Camat Rimbamelintamg H Syamzani yang dihubungi Riau Pos, Ahad (26/8) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut.

‘’Sekitar satu bulan lalu, saya sempat meninjau kondisi tanah di pinggiran sungai Rokan itu. Peninjauan itu sampai ke bawah jembatan Jumrah. Saat kita tinjau sekitar satu bulan lalu, jarak antara turap jembatan dengan bibir pantai sugai Rokan sekitar lima meter. Kalau kondisi sekarang ini, hanya tinggal sekitar satu meter saja lagi. Dan kita menganggap kondisi jembatan Jumrah sudah termasuk mengkuatirkan,’’ kata Syamzani.

Karena, tambah Syamzani, tanah untuk menahan turap jembatan tersebut yang hanya tinggal satu meter tersebut kondisinya tidak bakalan berlangsung lama. Karena, abrasi yang terjadi di sungai Rokan tersebut terus berlangsung secara alami.

‘’Kita bisa bayangkan, kelapa sawit yang ada di pinggiran pantai sungai Rokan persisnya di sebelah jembatan Jumrah itu, kondisinya sudah ambruk dan jatuh ke dalam sungai. Kalau masalah ini tidak disikapi secara serius, jelas bisa membahayakan bagi kondisi Jembatan Jumrah. Kalau tanah yang tinggal satu meter itu hilang, maka turap itu yang bakal dihantam oleh abrasi. Untuk itu, saya baik secara kedinasan maupun pribadi dan atas nama masyarakat Rimbamelintang minta tolong kepada pihak Provinsi agar dapat memperhatikan masalah ini secara serius sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,’’ kata Syamzani.

Pertimbangannya, lanjut Syamzami, Jembatan Jumrah tersebut merupakan salah satu urat nadi perhubungan yang sangat vital dan penting.

Dimana, Jembatan Jumrah tersebut merupakan satu-satunya sarana penghubung Jalan Lintas Ujungtanjung - Bagansiapi-api.

‘’Kalau nanti Jembatan Jumrah itu mengalami kerusakan dan sulit untuk dilintasi, jelas arus lalu lintas untuk keluar masuk ke Bagansiapi-api melalui jalur darat bisa menjadi terputus. Jelas berdampak bagi warga dan pembangunan daerah,” ujarnya.(jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook