180 Titik Panas Terpantau Satelit NOAA

Riau | Jumat, 27 Juli 2012 - 13:34 WIB

Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Bandara SSK II Pekanbaru menjelaskan, satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 memantau untuk satu titik panas (hotspot) di lahan seluas 10 hektare. Dapat dibayangkan jika di Riau terdapat puluhan titik panas, berarti ada puluhan bahkan ribuan lahan yang terbakar. Saat ini, di Riau terpantau 180 titik panas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini disampaikan Kepala Stasiun BMKG Ferry Sitorus, melalui ketua kelompok analisa, Marzuki kepada Riau Pos, Kamis (26/7) di kantornya.

‘’Untuk satu titik itu dipantau satelit NOAA 18 di lahan seluas 10 hektare, kurang dari itu tidak akan terpantau, bisa saja kebakaran hutan dan lahannya di lahan seluas 3 haktare tapi radius panasnya mencapai 10 hektare bisa terpantau satelit,’’ jelas Marzuki.      

Disebutkan Marzuki, untuk hasil monitoring satelit NOAA 18 Kamis (26/7), untuk provisi Riau itu terdapat 180 titik panas, terpantau di hampir semua kabupaten/kota kecuali Pekanbaru. Rohil 40, Rohul 15, Dumai 6, Bengkalis 18, Meranti 7, Siak 10, Kampar 10, Pelalawan 37, Inhu 19, Inhil 10, Kuansing 8.

Sedangkan untuk wilayah Sumatera lainnya, Aceh 9, Sumut 52, Sumbar 3, Jambi 78, Sumsel 63, Bengkulu 3, Lampung 6, Babel 2, dan Kepri 1. ‘’Jika dibanding dengan hari sebelumnya jumlah titik panas ini mengalami peningkatan. Sebelumnya hanya 85 titik, kini 180 titik,’’ jelasnya saat didampingi staf analisa Warih Budi Lestari.

Disampaikannya juga, untuk saat ini dan untuk beberapa hari ke depan Provinsi Riau bakal mengalami kondisi panas terik yang cukup Tinggi. Akan tetapi belum masuk kategori ekstrem, karena untuk ekstrem 35 derajat celcius ke atas.

‘’Untuk panas yang cukup dirasakan oleh masyarakat Pekanbaru dan juga sekitar dan berlaku untuk Riau temperatur itu mencapai 34,8 derajat celsius. Sampai saat ini Riau itu masih mengalami musim kemarau,’’ katanya.

Prediksi BMKG, Mei lalu, sudah kemarau, Juli juga masih kemarau, bahkan sampai Agustus ke depan. Untuk Agustus, sebagian Riau mulai masuk penghujan diperkirakan Riau bagian utara, dan juga sebagian Riau pesisir timur, Rohil, Dumai, Meranti, Rohul, sebagian Kampar, dan Bengkalis.

‘’Kondisinya sekarang masih berlanjut. Peluang hujan masih tetap ada. Dari hasil pantauan, lebih dominan di Riau wilayah barat. Hujan tersebut masih dalam intensitas ringan dampai sedang dan kadang-kadang sifatnya lokal,’’ ungkapnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook