Eksekusi Pasar Rakyat Ricuh

Riau | Kamis, 27 Juni 2013 - 09:14 WIB

Laporan MONANG LUBIS dan LISMAR SUMIRAT, Siak Hulu redaksi@riaupos.co

Bentrok antara pengelola pasar dengan pihak Satpol PP Kampar yang berjumlah 200 personel ditambah personel dari kepolisian dan TNI serta ormas Pemuda Pancasila (PP) di Pasar Rakyat Tanah Merah Jalan Karya II, Siakhulu, Kampar, Rabu (26/6) sekitar pukul 15.45 WIB, tak terelakkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibatnya dua personel Satpol PP menderita lebam di bagian leher dan luka di pelipis karena saling dorong dan pukul dengan beberapa pedagang dan pengelola pasar.

Sejumlah pedagang dan keluarga pengelola pasar menghadang alat berat yang merangsek meruntuhkan bangunan.

Tidak hanya saling pukul, seorang perempuan sempat mengeluarkan kata-kata kasar kepada pengemudi alat berat dan memintanya berhenti dan keluar sambil berusaha naik ke alat berat.

Situasi panas itu terjadi setelah sekitar enam jam perdebatan antara pihak Satpol PP dengan pedagang yang menghadang dua unit alat berat serta puluhan aparat dari kepolisian, Satpol PP, TNI serta Organisasi Kepemudaan (OKP), Rabu (26/6) siang.

Akhirnya para pedagang yang berjualan di Pasar Rakyat Tanah Merah, Siak Hulu, Kampar akhirnya memilih mundur.

Disebutkan Sekretaris Satpol PP Kampar, Muhammad Jamil, pihaknya menurunkan 200 personel Satpol PP dan memang harus hari itu diruntuhkan sejumlah bangunan pasar karena surat peringatakan dua kali dilayangkan, namun tidak diindahkan. Adapun dasar pihaknya karena bangunan pasar tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan.

Di tempat yang sama, Dasril harun, Kabid di Satpol PP memperlihatkan surat perintah pembongkaran yang ditandatangani Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kampar Ir H Fauzi Nurta MT, serta surat perintah tugas yang ditandatangani oleh Asisten Pemerintahan Setda Kampar, H Nukman Hakim SH, kepada pengacara pengelola pasar serta Salmah yang juga mengelola pasar.

Sempat terjadi persitegangan antara warga dengan pihak aparat yang bertugas, namun kembali dapat diselesaikan dengan negosiasi dan menghasilkan keputusan bahwa hanya bagian pasar sebelah kanan Jalan Karya saja yang dieksekusi, sementara bangunan yang disebelah kiri akan dieksekusi setelah lebaran nanti.

Dari pantauan ke lokasi, terlihat pedagang satu persatu mengemas barang-barang dagangannya. Kemudian mereka mengangkut barangnya ke rumah masing-masing.  

‘’Kami mau saja pindah, tapi disana banyak pungutannya. Lapaknya juga kecil tapi sewanya mahal, apalagi sebentar lagi puasa,’’ kata Ariandi salah seorang pedagang.

Melihat pedagang mundur, tentu pihak pengelola merasa kecewa. Dan pihak pengelola segera mengumpulkan para pedagang dan mempersatukan tekad agar tidak pindah.(*5/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook