SIAK (RP) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak mencatat, jumlah kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Siak mencapai 462 hektare yang tersebar di 14 kecamatan. Lahan yang terbakar ini sebagian besar milik masyarakat.
“Lahan yang terbakar ini sudah kami lakukan pemadaman, namun hasilnya belum maksimal,” kata Kepala BPBD Siak Wan Abdul Razak SH MH, Rabu (26/6).
Menurut dia, selain 462 hektare lahan yang terbakar, temuan titik api (hot spot) mencapai 36 titik. “Hari ini kabut asapnya sudah berkurang, namun berapa jumlah hot spotnya masih menunggu,” sebut dia.
Mantan Kadisbudparpora ini menyangkal jika penangangan Karhutla tergolong lambat. Menurut dia, pihaknya sudah seoptimal mengerahkan kemampuan personil, peralatan dan juga tim terpadu, namun hasilnya belum sesuai harapan.
Keterbatasan personel dan juga peralatan pendukung serta bantuan dari tim provinsi dan pusat penyebab salah satunya. BPBD Siak sudah melakukan koordinasi dan juga rapat terbatas dalam penanggulangan bencana ini.
Terkait dengan jumlah lahan yang terbakar, Abdul Razak mengajak masyarakat untuk tak melakukan pembakaran dalam membuka lahan, sebab hal ini memberikan dampak yang lebih buruk terhadap perubahan cuaca.
Meski dilihat sudah ada tanda-tanda pengurangan kabut dari sebelumnya, akan tetapi pihaknya terus melakukan pemantauan, pengawasan dan juga siaga, agar kebakaran terutama hutan dan lahan tak terjadi lagi.
“Untuk kerugian akibat kebakaran ini, masih dalam pendataan,” kata dia.(aal)