Kepala Daerah Waspadai Spekulan

Riau | Selasa, 27 Maret 2012 - 09:04 WIB

Laporan MARIO KISAZ, Pekanbaru mario-kisaz@riaupos.co

Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), spekulan kemungkinan akan bermain, dengan menimbun BBM. Untuk itu setiap kepala daerah di Riau diminta mengintai ulah spekulan itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebagai langkah antisipasi, seluruh Kepala Daerah di Provinsi Riau diinstruksikan untuk mengaktifkan Komite Intelijen Daerah (Kominda). Upaya itu diperlukan dalam mengidentifikasi pengaruh yang mungkin timbul dari rencana kenaikan bahan bakar minyak tersebut.

‘’Kita harus selalu siap. Baik dari Kominda maupun instansi terkait. Sehingga tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat tidak terjadi,’’ ujar Gubernur Riau, HM Rusli Zainal di sela-sela rapat koordinasi bupati/walikota se-Riau, di Gedung Daerah, Senin (26/3).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit, Ketua DPRD Riau, Johar Firdaus, dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Riau. Selain itu beberapa kepala daerah juga terlihat hadir, seperti, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT, Bupati Kampar, Jefry Noer, Bupati Pelalawan, M Haris, Bupati Kuansing, Sukarmis dan beberapa perwakilan lainnya.

‘’Karena itu kita pastikan rencana kenaikan harga BBM, tidak berimbas pada gejolak harga di pasaran, baik komoditi sembilan bahan pokok maupun harga BBM sendiri,’’ ujar Gubri.

Menurutnya, selisih harga minyak subsidi dan minyak untuk industri sangat menggiurkan untuk aksi spekulan. Untuk itu, peran pengawasan harus tetap dioptimalkan.

‘’Saya minta ke Pertamina jangan kurangi kuota, sehingga kenaikan harga tidak menghambat pemanfataan BBM di kalangan masyarakat,’’ ulasnya.

Sebagai langkah konkret, Gubri telah menginstruksikan Sekdaprov Riau dan asisten untuk menyurati pihak Pertamina dan instansi terkait.

‘’Kita akan surati Pertamina atau pihak terkait, jangan sampai dikurangi. Aparat keamanan dan instansi terkait juga harus mengawasi dan mengawal distrbusi dan kelancaran pasokan BBM. Antisipasi kerawanan menjelang hari H, seperi antrean panjang dan penahanan mobil pengangkut BBM juga harus diantisipasi,’’ tambah Gubri.

Dia juga menambahkan, seluruh kabupaten/kota juga dihimbau untuk mengaktifkan tim monitoring. Ini diperlukan untuk mengawal berbagai kemungkinan yang terjadi menjelang diberlakukannya kenaikan BBM tersebut.

Pemprov Tidak Siapkan Pengamanan Khusus

Kabar tentang rencana aksi demo besar-besaran tentang penolakan kenaikan BBM se Indonesia, Selasa (27/3), disikapi wajar oleh Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit. Bahkan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan anarkis dalam aksi penolakan tersebut, Pemprov tidak mempersiapkan pengamanan khusus di kawasan sentral pemerintahan itu.

‘’Kita mengharapkan keamanan dan ketertiban adalah hal yang mutlak untuk kita semua. Sehingga, proses menyampaikan informasi harus tetap sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, tidak ada pengamanan yang istimewa untuk besok, (hari ini, red),’’ ujar Wagub kepada Riau Pos, Senin (26/3).

Dia menilai, proses demonstrasi tidak mesti ditunjukkan dengan pengrusakan atau anarkisme. Karena yang merasakan imbas dari kegiatan tersebut adalah masyarakat. ‘’Kalau terjadi anarkisme, yang rugi juga kita semua,’’ tambah Wagub.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook