TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir saat ini terdapat 550 posyandu yang tersebar di seluruh kecamatan di Inhil. Namun sayang 70 persen di antaranya tidak aktif atau mati suri. “Ada sekitar 367 posyandu yang tidak aktif,” kata Kadiskes Inhil H Zainal Arifin melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pengendalian Kemitraan dan Promosi, Matzen, Jumat (26/2).
Artinya dari jumlah total sekitar 550 posyandu yang hanya aktif dan masih melakukan aktivitasnya sekitar 138 posyandu. Data itu diperoleh dari hasil presentasi 2015 lalu. “Sampai saat ini juga masih tetap kita data,” tuturnya sambil mengatakan terus melakukan pembinaan terhadap sejumlah posyandu terkait.
Ada beberapa faktor menurut Matzen hingga posyandu tersebut tidak aktif. Antara lain ketidak lancaran insentif kepada petugas posyandu dan ditambah lagi faktor-faktor lainnya. Seara fungsi, posyandu merupakan lembaga yang mampu memberikan penyuluhan bidang kesehatan kepada masyarakat luas. Untuk itu ia menilai keberadaanya sangat diperlukan dalam menjalankan program pemerintah.
“Kebetulan kami tidak mengurus masalah dana itu. Kita hanya dibenarkan memberikan pelayanan seperti jarum suntik dan peralatan pendukung lainya,” kata Matzen lagi.
Pengelolaan dana insentif posyandu, saat ini dikelola oleh Badan Pembedayaan Masyarakat dan Pemrintah Desa (BPMPD). Dari tu Diskes tidak dibebani dalam penanganan masalah pendanaan maupun insentif.(adv)