PASIR PANGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Kemitraan pendidikan Australia-Indonesia merupakan inisiatif pemerintah Australia untuk berpartisipasi dalam peningkatan pendidikan Indonesia. Dalam rangka mendukung Kementerian Agama dalam menerapkan kerangka strategis program akreditasi madrasah swasta tingkat MI dan MTs.
Untuk Rokan Hulu, sebanyak 10 MI dan MTs dua tahun lalu, mendapatkan bantuan program kemitraan pendidikan Australia masing-masing mendapatkan Rp100 juta, untuk perbaikan manajemen pendidikan.
Sehubungan dengan telah ditutupnya Program Sub National Implementing program Australia-MDC Kanwil Kementerian Agama Riau, Pemkab Rokan Hulu meminta program percepatan akreditasi madrasah dapat dilanjutkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Karena pemerintah Australia, akan mengalihkan program kemitraan pendidikan Australia ke provinsi lain.’’Pihak luar (pemerintah Australia, red) saja, membantu madrasah dan pondok pesantren, untuk meningkatkan kualitas manajerial, dalam rangka percepatan akreditasi madrasah dan pondok pesantren.
Tentu program ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh pemprov dan kabupaten/kota di Riau,’’ungkap Bupati Rohul Drs H Achmad MSi dalam sambutan pada acara Closing Program Sub National Implementing Program Australia-MDC Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Kamis (25/2) di Hotel Pangeran, Pekanbaru.
Dalam acara tersebut dihadiri perwakilan pemerintah Australia, Ketua MDC Kanwil Kemenag Riau Drs H Syamsul, Pjs Kepala Kanwil Kemenag Riau Drs H Mahyudin MA, Kepala Biro Kesra Setda Riau Oyong, Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Kakan Kemenag Rohil Drs H Agustiar, Kakan Kemenag Inhil Drs H Azhari.
Hadir juga Kabag Tata Usaha Drs H Saman MSi, dan para pejabat Kanwil Kemenag Riau, ketua yayasan/ketua komite/kepala madrasah sebanyak 195 orang dari 65 madrasah yang menjadi sasaran program.
Bupati dua periode itu mengatakan, jika pemerintah Australia saja membantu madarasah dan pondok pesantren, maka pemerintah daerah lebih berkewajiban lagi untuk membantu madrasah dan pondok pesantren. Sebab kedua lembaga ini adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang telah banyak melahirkan para pejuang bangsa.
Ia berharap agar madrasah sesuai dengan slogannya, “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”, sehingga madrasah menjadi alternatif pertama bagi masyarakat untuk sekolah bagi anak-anaknya. ‘’Saat ini terbukti, ternyata banyak sekarang pejabat dan orang kaya yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren,’’ tuturnya.
Ia berharap sekolah madrasah atau ponpes swasta yang mungkin tak terjangkau karena terisolir dan akses yang sulit, dapat menjadi prioritas oleh Pemprov Riau untuk mendapatkan akreditasi.
Dalam program akreditasi, lanjutnya Achmad perlu dibenahi mutu dan kualitas guru, sarana prasana sekolah, pengawasan, pengembangan SDM secara kontinu, evaluasi dan pendampingan mentor, agar sekolah madrasah yang telah terakredetasi dengan baik tetap terjaga dan terpelihara.
Dalam pada itu, H Ahmad Supardi Hasibuan menyampaikan ucapan terima kasihnya sehingga 65 madrasah dan ponpes tersebut dapat diakreditasi dengan nilai A, B dan sebahagian kecil C. Untuk Rohul, dari 10 madrasah, tiga mendapat akreditasi A, selebihnya akreditasi B.(adv/a)