PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Kurangnya pengawasan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan terhadap jajanan anak sekolah yang dijual oleh pedagang disetiap sekolah di Kabupaten Pelalawan, khususnya di Kecamatan Pangkalankerinci, mendapat keluhan dari para orangtua murid. Dimana para orangtua murid ini mengeluhkan anak-anaknya yang mengalami sakit perut setelah mengonsumsi jajanan yang tidak sehat dijual di sekolah.
‘’Ya, anak saya mengeluhkan sakit perut setelah mengonsumsi bakso bakar yang dijual pedagang kaki lima (PKL) di sekitar lingkungan sekolah. Untuk itu, kami berharap agar Pemkab Pelalawan baik Disdik maupun Diskes dapat melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran makan dan minuman yang tidak sehat dijajakan oleh PKL disekitar sekolah,” terang Ayu Asnita (38) salah seorang orangtua murid SD di Pangkalankerinci kepada Riau Pos.
Keluhan para orangtua murid ini juga mendapat tanggapan serius dari Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Pelalawan H Abdullah AMd.
Dikatakannya, bahwa dirinya meminta dengan tegas agar Dinas Pendidikaan dan Dinas Kesehatan dapat segera menggelar razia jajanan dengan pengujian sampel serta pengawasan ekstra terhadap jajanan anak sekolah tersebut.
‘’Memang kami telah mendapat banyak laporan dari wali murid, kalau anaknya sakit perutnya usai memakan jajanan yang dijual di sepanjang sekolah. Untuk itu, saya meminta kepada Disdik dapat segera memberikan pemahaman kepada guru-guru atau tenaga sekolah tentang jajanan yaag hiegenis. Sehingga guru dapat menyampaikannya kepada anak didiknya masing-masing,” papar Abdullah.
Begitu juga dengan Diskes, sambung Abdullah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Madani ini, bahwa Dinkes juga perlu melakukan survey dan pengawasan untuk mengetahui persentase tingkat hiegenis jajanan di sekolah.
‘’Apalagi saat ini maraknya jajanan yang mengandung bahan berbahaya marak ditemukan BPOMM dijajanan sekitar sekolah di kota-kota besar dan berkembang,” ujarnya.(amn)