KEPULAUAN MERANTI

Plt Gubri Harap Tidak Ada Sawit di Meranti

Riau | Sabtu, 27 Februari 2016 - 09:38 WIB

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Plt Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman, mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tidak merubah lahan pertanian maupun lahan kosong yang tersedia sebagai perkebunan sawit. Hal itu bertujuan menjaga lahan yang ada sebagai lahan penghasil pangan untuk memenuhi keperluan masyarakat.

“Saat ini hampir semua lahan di Riau daratan telah berubah fungsi menjadi perkebunan sawit. Akibatnya, untuk memenuhi keperluan pangan terpaksa didatangkan dari provinsi lain, seperti Sumbar dan Sumut,” kata Plt Gubri saat berkunjung ke Meranti baru-baru ini.

Oleh karena itu, Kepulauan Meranti menjadi satu-satunya kabupaten di Riau yang belum diinvansi oleh perusahaan sawit. Kondisi tersebut diharapkan dapat terus bertahan sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, baik padi, jagung, kedelai maupun jenis pangan lainnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Minimal untuk memenuhi keperluan masyarakat Meranti saja dulu. Jadi secara lokal, kita sudah mandiri pangan dan tidak perlu mendatangkannya dari luar lagi,” kata pria yang akrab disapa Andi Rahman itu.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kepulauan Meranti Yulian Norwis merincikan dari 4.436 hektare lahan yang direncanakan sebagai lahan pertanian, sekitar 3.000 ha sudah tertanam dengan total produksi 12.651 ton beras per tahun. “Itu baru memenuhi sekitar 40 persen dari keperluan kita sebanyak 27.000 ton,” ujarnya.

Sedangkan untuk progran cetak sawah baru seluas 1.400 ha berkerja sama dengan pihak TNI, tersebar di beberapa lecamatan dan desa. Yakni Kecamatan Tebing Tinggi Timur seluas 170 ha, Kecamatan Pulau Merbau 50 ha, Rangsang Barat 480 ha dan Rangsang 350 ha, Kecamatan Merbau 250 ha, Kecamatan Rangsang Pesisir 100 ha. Perkiraan produksi naik hingga 30,68 persen.

15 desa yakni Desa Bina Maju, Desa Mekar Sari, Desa Teluk Samak, Desa Topang, Desa Anak Setatah, Desa Teluk Buntal, Desa Melai, Desa Sungai Tohor, Desa Mayang Sari, Desa Lukit, Desa Segomeng, Desa Tanjung Bunga, Desa Repan, Kedabu Rapat, dan Desa Penyagun.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook