PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Antisipasi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) terus dioptimalkan oleh semua elemen di Riau. Salah satunya dilakukan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Sebagai wujud dukungan mengatisipasi karlahut, perusahaan bubur kertas di Indonesia ini memaksimalkan program desa bebas api. Dimana tahun 2016 ini, RAPP mengembangkan 20 desa bebas api yang tersebar di beberapa kabupaten/kota se Riau.
Komitmen itu disampaikan Direktur RAPP Rudi Fajar disela Rapat koordinasi tentang penerapan Sistem pemberdayaan desa untuk cegah kebakaran hutan dan lahan (karlahut) di Provinsi Riau, Rabu (27/1) di Kantor Gubernur Riau. Ia menilai, pemberdayaan masyarakat memiliki peran besar dalam mengeliminir karlahut di Riau.
"Kita terus melakukan langkah antisipasi, seperti dengan pemberdayaan masyarakat. Untuk pencegahan karlahut kuncinya harus bersama-sama masyarakat," tuturnya.
Rudi menerangkan untuk tahun 2016 pihaknya akan melanjutkan program desa bebas api. Ini merupakan lanjutan tahun 2015 lalu. Terjadi peningkatan, 20 desa di tahun 2016 terdiri dari 12 desa bebas api di Pelalawan, 3 di Siak, 3 di Meranti dan dua dari desa mitra.
Selain itu, pihaknya juga membangunkan sinergitas dengan instansi terkait. Ia optimis dengan kerja sama seluruh stakeholder, angka karlahut dapat diminimalisir.
"Kita juga memaksimalkan kanal bloking di daerah operasional. Saat ini sudah 1200 kanal bloking yang sudah kita bangun di daerah operasional," imbuh Rudi.
Ya, dalam rapat koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, kepolisian dan instansi terkait, RAPP mendapatkan penghargaan. Apresiasi diberikan atas peran sertanya mendukung operasi tanggap darurat dalam penanganan bencana asap akibat karlahut di Riau 2015 lalu.
’
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Yudi Waldi