PEKANBARU (RIAU POS.CO) -Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menuturkan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau belum efektif.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pencegahan Karlahut dengan seluruh elemen di Provinsi Riau di ruang melati kantor Gubernur Riau, Rabu (27/1/16) .
"Saya melihat penanganan Karlahut di Riau tahun 2015 lalu tidak efektif. Kalau efektif maka tidak akan ada Kebakaran hutan dan lahan lagi di Riau. Tahun 2015 lalu, negara telah mengalami kerugian Rp. 221 Triliun lebih. Pengalaman tahun lalu jangan sampai terulang di tahun 2016 ini," katanya.
Untuk itu, dalam rakor BNPB dan Pemprov Riau dibahas penerapan sistim pemberdayaan desa untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Riau. Mulai pembuatan blocking kanal untuk serta pengalokasian dana dalam pencegahan Karlahut. Pasalnya, anggaran ini sifatnya harus on call dan siap pakai.
"Terkait penerapam sistem pemberdayaan desa diharapkan dapat dilaksanakan dalam sepuluh hari ke depan mulai hari ini. Dan langsung akan dipimpin Pak gubernur . Penerapan sistem ini tidak mesti terburu-buru untuk seluruh desa di Riau. Kalau dapat 10 desa dulu yang lain menyusul," saran Willem.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Yudi waldi