PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini, penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi warga di Kabupaten Pelalawan. Pasalnya, seiring telah masuknya perubahan cuaca (pancaroba) yakni terkadang hujan dan juga panas, telah menyebabkan meningkatnya jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pelalawan belakangan ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, telah mencatat dan menangani sebanyak 17 kasus penyakit mematikan yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini mendera warga dibeberapa kecamatan Kabupaten Pelalawan.
“Terhitung sejak tanggal 1 hingga 26 Januari ini, tren penyebaran penyakit DBD mengalami peningkatan cukup signifikan dengan jumlah sebanyak 17 kasus. Sedangkan jika dibandingkan pada awal tahun sebelumnya dibulan Januari yang masuk musim kemarau kering, kita hanya menangani 5 kasus DBD ini.
Peningkatan ini terjadi akibat telah masuknya musim pancaroba yang telah menyediakan peluang nyamuk mematikan ini berkembang biak. Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kebersihan dan menerapkan hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menggalakkan gerakan 3M plus yakni menguras bak mandi, menimbun barang bekas, membakar barang bekas dan Abatesasi.
Sehingga, jika hal tersebut dilakukan, maka kita optimis temuan kasus DBD tidak muncul,” terangnya.(amn)