Dam Danau Kebun Nopi Nyaris Ambruk

Riau | Kamis, 26 Desember 2013 - 10:52 WIB

Dam Danau Kebun Nopi Nyaris Ambruk
Dam Danau Kebun Nopi yang terletak di Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik nyaris jebol dan membuat cemas warga yang tinggal di sekitar danau, Rabu (25/12/2013). Foto: juprison/riau pos

KUANTAN MUDIK (RP) - Warga yang tinggal di sekitar Danau Kebun Nopi, Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing was-was.

Pasalnya, kondisi dam di bendungan danau itu ambruk alias jebol. Akibatnya, air danau begitu cepat keluar dari bawah bangunan yang dibangun pada 2012 lalu itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini, jalan di atas  dam bendungan Danau Kebun Nopi sudah tidak bisa lagi dilalui karena kondisinya telah ambruk. Dam yang berada di belakang bendungan atau tepatnya di samping pintu air telah ambruk ke bawah. Jalan ini biasanya digunakan masyarakat untuk akses menuju kebun karet.

Bahkan dari informasi yang ada, sejumlah warga yang tinggal di sekitar daerah danau ternyata sejak kondisi dam bendungan ambruk mengaku sulit  tidur dan terus berjaga-jaga mengingat di lokasi yang ambruk telah mengeluarkan suara berdetak pertanda dam bendungan sudah tidak bisa menahan air.

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kuansing sendiri telah meninjau lokasi tersebut. Kondisi ambruknya dam, tepatnya di samping pintu air bendungan Danau Kebun Nopi makin memprihatinkan.

Setelah diperbaiki oleh Dinas Bina Marga pada bidang Sumber Daya Air, kondisi dam yang ambruk di samping pintu air bendungan Danau Kebun Nopi ini makin parah.

Kegiatan Pemerintah Provinsi Riau yang dikerjakan tahun 2012 lalu ini kondisinya ambruk.

Kepala Dinas BMSDA Azwan SSos ST melalui Kepala bidang SDA Erwan, Rabu (25/12) mengatakan, bahwa pihaknya telah berusaha melakukan perbaikan dan menimbun dengan karung dicampur semen pada DAM yang ambruk di samping pintu air bendungan, namun tetap saja tidak bisa.

‘’Ini perlu penanganan serius, ternyata tidak bisa hanya ditimbun dengan karung bercampur semen,’’ katanya.

Proyek ini, katanya, merupakan proyek tingkat I Provinsi Riau. Dan pihaknya sudah melakukan perbaikan untuk sementara, bahkan sedikitnya ada 380 karung bercampur semen yang dimasukan ke dalam dam yang ambruk, tetapi tetap saja itu tidak bisa.

Pihaknya sendiri juga telah membuat surat yang akan disampaikan ke Kementrian PU di Jakarta. Tentunya diharapkan agar bangunan DAM pada bendungan ini kembali dibangun baru, karena mengingat pembangunan sebelumnya ambruk setelah dibangun.

‘’Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Balai, dan sekarang kita buat surat ke Kementerian PU agar ini mendapatkan perhatian serius,’’katanya.

Karena menurutnya, bendungan ini banyak memiliki manfaat. Selain untuk mengairi ratusan hektare areal persawahan, air danau juga dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya ikan.

‘’Kalau jebol tentu masyarakat kita sangat dirugikan, tidak hanya petani padi, tapi juga petani ikan di danau kebun niopi ini akan mengalami kerugian yang besar kalau jebol,’’katanya.

Salah seorang warga Kuantan Mudik, Marsanul menegaskan, kalau tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan rumah masyarakat yang berada di daerah danau ini akan terancam terkena banjir, dan areal persawahan yang sudah ditanami padi juga akan terendam kalau dambendungan ini jebol.

‘’Kalau dam ini jebol, tidak hanya sawah yang terendam tapi rumah masyarakat di sekitaran danau juga akan terendam, bahkan lebih parah dari Situ Gintung,’’ katanya.

Menanggapi informasi tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto saat dikonfirmasi Riau mengatakan sudah menurunkan tim untuk mengkroscek kebenaran informasi tersebut.

Ini dilakukan sebagai dasar untuk melakukan langkah tindaklanjut untuk permasalahan infrastruktur tersebut.

‘’Saya sudah kerahkan anggota ke lapangan untuk melihat secara langsung, sehingga diketahui penyebab dan apa yang akan kita lakukan. Laporan itu yang masih ditunggu,’’ urainya.  

Kendati demikian, dia memberikan gambaran, proses lanjutan untuk kerusakantersebut terlebih dahulu akan dipelajari. ‘’ Jika masih dalam tahap pemeliharaan, kita minta pihak kontraktor untuk memperbaikinya. Yang pasti akan kita tindaklanjuti,’’ ulas Hariyanto.(jps/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook