Adit Dirayu Beri Keterangan

Riau | Kamis, 26 Desember 2013 - 10:46 WIB

Adit Dirayu Beri Keterangan
Kasi Pengembangan Remaja Direktorat Kesehatan Sosial Anak Kementerian Sosial RI, Cup Santo didampingi Pekerja Sosial Kementerian Sosial RI Wilayah Kampar Sri Wahyuni membesuk Adit di RSUD Bangkinang, Rabu (25/12/2013). Foto: Rina Dianti Hasan/Riau Pos

BANGKINANG (RP) - Aditya Atmaja atau Adit menjalani pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, Rabu (25/12).

Dari pukul 10.00 hingga 12.30 WIB, bocah tujuh tahun yang menjadi korban penganiayaan orangtanya ini memberikan keterangan kepada penyidik yang dipimpin Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Aiptu Supartini dari Satreskrim Polres Kampar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pemeriksaan berjalan cukup lama karena Adit harus lebih dulu dirayu. Pemeriksaaan dilaksanakan di ruang rawat inap VIP, RSUD Bangkinang, tempat Adit dirawat. Ia dimintai keterangan oleh Kanit PPA, Aiptu Supartini dibantu anggota Briptu Adi Gunawan.

Turut menyaksikan anggota DPRD Kampar Triska Felly yang akrab disapa Adit dengan Bunda. Hadir juga ibu kandung Adit, Devi Andraini (35) serta ayah tirinya, Rudi.  Sebelumnya, Selasa (24/12) siang hingga sore, Devi dan Rudi juga diperiksa dan dimintai keterangan di Unit PPA.

Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono melalui Kanit PPA Aiptu Supartini saat ditemui usai pemeriksaan membenarkan Adit dimintai keterangan terhadap penganiayaan yang dialaminya.

‘’Adit dimintai keterangan seputar kekerasan yang dialaminya. Cukup lama juga kami bisa mintai keterangan karena harus dibujuk-bujuk terlebih dulu,’’ ungkapnya.

Ditambahkannya, kepada Adit juga perlihatkan barang bukti (BB) seperti gunting, sapu dan pakaian yang digunakan.

Dibesuk Tim Kementerian Sosial

Kasus Adit yang sudah menjadi isu nasional juga menarik perhatian Kementerian Sosial (Kemensos) RI dengan diturunkannya tim ke RSUD Bangkinang kemarin.

Rombongan dipimpin Kepala Seksi Pengembangan Remaja Direktorat Kesehatan Sosial Anak Kementerian Sosial RI, Cup Santo didampingi perwakilan Pekerja Sosial Kementerian Sosial RI wilayah Kampar Sri Wahyuni.Rombongan diterima Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Kampar, Hafis Tohar beserta pengurus.

Cup Santo menyampaikan ungkapan keprihatinan jajaran Kemensos atas peristiwa dialami Adit. Cup Santo bahkan tak kuasa menahan harunya dan merinding melihat tubuh Adit yang penuh luka.

Menurutnya, ke depan yang perlu bagi Adit adalah pengasuhan permanen. Oleh sebab itu, bila melihat adanya kasus kekerasan anak di Kampar, menurutnya Kampar perlu dibangun shelter (rumah aman).

‘’Saya mendapat informasi banyak kasus kekerasan anak, kalau demikian kondisinya tentu di sini sangat diperlukan rumah aman,’’ ujarnya.

Ibu Kandung Adit Pulang Kampung

Meski berat meninggalkan si buah hati yang sedang dalam perawatan intensif, ibu kandung Adit, Devi harus kembali ke Medan.

Devi dan suaminya Rudi bersama abang kandung Adit, Andre serta dua adik tirinya berangkat ke Medan menggunakan bus melalui Terminal Bandaraya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Rabu (25/12) sore.

Devi dan keluarga berangkat dari rumah salah seorang kerabatnya di Bangkinang pukul 17.00 WIB menuju Pekanbaru. Dari Pekanbaru, mereka naik bus menuju Medan pada pukul 20.00 WIB.

Hingga pukul 13.00 WIB, Devi masih berada di RSUD Bangkinang mendampingi Adit bermain dan juga makan siang. Karena harus melakukan persiapan untuk bersalin, Devi harus menempuh pilihan sulit kembali ke Medan.  

‘’Perut saya sudah mulai mules, saya khawatir melahirkan di Bangkinang, karena kami sama sekali tidak membawa persiapan untuk melahirkan. Saya terpaksa kembali ke Medan, dan berjanji akan kembali ke Bangkinang untuk menemui Adit lagi,’’ ujarnya.

Devi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mencurahkan kasih sayang kepada buah hatinya Adit.   ‘’Saya pesan kepada Adit agar dia terus bersemangat, cepat sembuh. Saya sayang Adit,’’ ucap Devi lirih.

Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono SIK melalui Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Eka Ariandy Putra SIK mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui Surya mulai mengalami perubahan sikap setelah menikah dengan Ervina.

‘’Sebelum menikah dengan Ervina, Surya tidak pernah marah apalagi main tangan terhadap anaknya,’’ imbuhnya.(why/rdh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook