ABG Hanyut Terseret Arus Sungai Kampar

Riau | Selasa, 26 November 2013 - 09:33 WIB

LANGGAM (RP) — Banjir yang terjadi di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan semakin mengganas.

Seorang remaja ABG (anak baru gede) berumur 15 tahun hanyut dan tenggelam terseret arus banjir, Ahad (24/11) sore lalu sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hingga saat ini, jasad remaja bernama Khusman Haryadi yang masih berstatus pelajar kelas 3 MTSN Darul Falah, Langgam itu belum berhasil ditemukan.

Tim Basarnas Riau, Tagana Pelalawan, Polres Pelalawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Kampar untuk menemukan tubuh anak dari Ardiman (40), warga RT 6, RW 4 Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam.

Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Supriyadi SIK MH melalui Kasubag Humas Polres AKP G Lumban Toruan mengatakan, kejadian naas tersebut bermula saat Khusman bersama empat temannya asyik mandi dan berenang di dekat balai anjungan tepian ranah tanjung bunga, Kecamatan Langgam. Saat itu air Sungai Kampar sedang meluap hingga ke halaman ranah anjungan.

“Dalam kondisi sedang asyik mandi, bocah itu tiba-tiba berteriak dan meminta tolong kepada empat temannya akibat diseret arus banjir yang deras menghantamnya hingga tenggelam ke dasar sungai di lokasi kejadian. Saat itu seorang teman korban bernama Alpan (15) berhasil memegang tangan korban,” terang Lumban.

Hanya saja, sambung Mantan Kanit Intel Polsek Pangkalan Kerinci ini, akibat derasnya dan kuatnya arus Sungai Kampar yang meluap, pegangan tangan Alpan terlepas dan kembali membuat Khusman terseret arus. Dan korban berusaha berenang menuju tepian sungai.

“Korban berhasil berenang menuju tepian sungai. Namun saat berenang, tiba-tiba korban kembali tenggelam ke dalam sungai dan keempat teman korban menganggap bahwa korban sedang mencandai mereka dengan menyelam ke dalam Sungai Kampar tersebut. Dan setelah ditunggu beberapa menit korban tak muncul ke permukaan sungai, maka keempat teman korban pun berusaha mencari korban. Hingga adzan Magrib tiba, keempat temannya belum juga berhasil menemukan korban,” ujarnya kepada Riau Pos, Senin (25/11) di ruang kerjanya.

Merasa penasaran dengan keberadaan korban, lanjut Lumban, keempat teman korban bergerak menyelusuri tepian sungai sekitar ranah anjungan.

“Setelah berusaha mencari korban tepatnya usai adzan Magrib, mereka (empat teman korban, red) mendatangi rumah korban dan menanyakan keberadaan korban. Tapi, Ardiman yang merupakan ayah korban mengatakan bahwa saat itu anaknya belum pulang. Khawatir dengan kejadian tersebut, maka keempat teman korban menceritakan kejadian tersebut kepada ayah korban,” paparnya.

Mendengar pengakuan tersebut, Ardiman bersama masyarakat lainnya berusaha mencari anak semata wayangnya dengan menyisir seluruh tepian Sungai Kampar.

Hanya saja, karena kondisi kian gelap gulita, maka pencarian tersebut terpaksa dihentikan. Ardiman pun melaporkan ke polisi.

“Selanjutnya, pada Senin (25/11) pagi, pencarian pun kembali dilakukan dengan melibatkan tim Basarnas Riau, Tagana Pelalawan, Polres Pelalawan dan masyarakat. Namun, sampai saat ini jasad korban masih belum berhasil ditemukan. Kami bersama tim lainnya masih terus melakukan pencarian hingga jasad korban ditemukan,” tutupnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook