SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Drs Syamsuar MSi mengisahkan, proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Siak. Dalam merancang pembangunan harus disiapkan secara baik, maka hasilnya juga akan baik.
Sejak mekar dari kabupaten induk Bengkalis, perencanaan dan rancangan pembangunan disiapkan. Tak hanya lima, tapi 20 tahun yang akan datang, kata Syamsuar, akhir pekan lalu. Perencanan yang dilakukan ini, rupanya menarik perhatian orang luar daerah. Mereka selalu bertanya siapa yang merancang.
Saat diundang oleh Kemendagri, awalnya kepala daerah se-Sumatera, khusus bupati saja berdialog langsung bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor. Presiden menyampaikan tentang rencana pembangunan bagusnya seperti ini. Dengan mengambil contoh yang ada Prancis. Ada sungai, jembatan, taman dan ruang publik.
Presiden minta, daerah yang memungkinkan, bisa melakukan itu. Menariknya, apa yang dicontohkan itu telah dibuat Siak. Ada kebanggaan tersendiri, apa yang diinginkan presiden telah kita perbuat lebih dulu, kenang Syamsuar.
Pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab ini dalam merangkai kampung. Seluruh kampung aksesnya dibuka antar kampung, kecamatan hingga ibu kota kabupaten.
Tujuannya, agar tak ada lagi daerah tersiolir. Satu sama lainnya terhubung dan memudahkan bagi warga.
Di Kabupaten Siak, telah dibangun 430 jembatan di kampung-kampung di tiap kecamatan. Pembangunan ini, selain pemerataan pembangunan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga. Sebab, sebagian warga berkebun, bertani dan lainnya.
Dengan terhubungnya dan terbukanya akses, maka warga tak lagi merasa kesulitan. Anak-anak sekolah tak ada hambatan. Warga bisa ke mana saja tanpa ada hambatan, jelas dia.
Dalam pelaksanaan dengan sasaran kampung-kampung masih ada yang belum selesai. Itu semua dikarenakan waktu dan juga terbatas anggaran.
Namun, selama empat tahun terakhir ini, sebagian besarnya sudah berlangsung. Untuk akses jalan, tinggal Kampung Teluk Lanus saja yang belum. Izin pinjam pakai sudah didapati, dan Pemkab telah membangun jalan 20 Km dari 68 Km.
Mudah-mudahan dalam satu atau dua tahun ke depan dapat terkoneksi. Sebab saat ini masih menggunakan transportasi laut, kata dia. Pembangunan dilakukan berkesinambungan.
Karena perencanaan telah disiapkan untuk 20 tahun ke depan. Ada kawasan industri yang saat ini mendapat dukungan pusat sebagai kawasan ekonomi koridor Sumatera.(adv/mal)