ROHIL (RIAUPOS.CO) - BUPATI Rokan Hilir (Rohil) Suyatno meminta dinas terkait untuk bisa meningkatkan kinerja dan melakukan berbagai upaya yang ada dalam mengantisipasi dampak yang timbul dari kabut asap yang masih terjadi di wilayah Rohil.
Instansi terkait seperti Diskes, BPBD, Bapedal, Puskesmas, dan pustu diminta mampu membuat suatu terobosan untuk mencegah atau meminimalisir jika mulai ada penyakit tertentu yang timbul dan menimpa masyarakat seperti ISPA.
“Kami minta agar dinas terkait bisa melakukan berbagai terobosan sehingga dampak dari kabut asap yang masih terjadi tidak sampai meluas,” kata Suyatno, dalam satu kesempatan di Bagansiapiapi.
Menurutnya kabut asap yang menyelimuti Rohil belakangan ini memang masih sering terlihat namun dengan intensitas yang tidak tetap, kadang tebal dan menganggu jarak pandang namun kadang hanya kabut tipis saja. Kendati begitu kondisi udara Rohil belum kembali normal seperti biasanya.
Bencana kabut asap tahun ini terangnya adalah yang terparah, sehingga riau saat ini sudah disebut darurat asap. Namun, kesemua asap yang ada di Riau bukanlah akibat kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) yang terjadi di daerah ini tetapi merupakan kiriman dari propinsi lain.
“Bisa kita lihat kabut asap yang ada kadang-kadang hilang dan kadang-kadang timbul. Nah, ini dikarenakan arah berputaran angin yang saat ini tidak menentu,” katanya.
Bahkan terang bupati berdasarkan informasi yang diperolehnya kabut asap yang sampai di Rohil kali ini merupakan kiriman dari daerah lain yang mengalami karlahut yaitu Jambi, Kalimantan dan Palembang.
Sementara menyikapi kondisi yang ada kata Suyatno pihaknya terus melakukan berbagai upaya seperti mengiatkan pencegahan kejadian karlahut di Rohil dan disamping itu untuk kegiatan pemberian masker terus dilaksanakan dengan melibatkan instansi dinas terkait seperti BPBD, dinas Kesehatan dan puskesmas-puskesmas serta upaya lainnya.(adv/mal)
