Proyek Bermasalah, Wakil Ketua dan Komisi III Turun ke Lapangan

Riau | Kamis, 26 September 2013 - 10:54 WIB

DUMAI (RP) - Sejumlah proyek di Dumai bermasalah. Hal ini memicu protes dari warga dan elemen masyarakat lainnya.

Dinas Pekerjaan Umum selaku penanggung jawab proyek dinilai tidak melakukan pengawasan dengan baik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Ketua DPRD Dumai, Zainal Abidin bersama ketua dan anggota Komisi III, Rabu (25/9) meninjau sejumlah proyek yang bermasalah itu.

Pembangunan drainase di Jalan Jenderal Sudirman ujung adalah salah satu proyek yang bermasalah.

Proyek ini dinilai salah perencanaan. Pembangunan drinase dengan menggunakan brekest yang beratnya 1,5 ton lebih dipasang tanpa menggunakan cerocok. Sambungan antar brekest pun tidak tertutup mati, terdapat celah. Begitu pun dengan lantainya hanya ditimbun dengan pasir.

‘’Seperti yang sudah disepakati dalam hearing dengan Kadis PU, kita minta brekest tersebut untuk dibongkar kembali,” tutur Zainal seraya menyebutkan dalam hal ini bukan kontraktornya yang salah, melainkan konsultan perencana dan Dinas PU.  ‘’Perencanaannya yang salah,’’ tambahnya.

Dalam analisa Agus Purwanto, Hasrizal dan anggota DPRD lainnya yang turun ke lapangan, bila tidak dipasang pondasi cerocoknya dikhawatirkan brekest akan membenam. Dan hal ini akan memicu masuknya tanah dan lumpur dari rongga yang ada di lantai dan bagian samping brekest.

‘’Bila hal itu terjadi, maka dalam waktu yang tidak lama drainse ini akan mampet tertimbun tanah. Kondisi demikian tentu sangat tidak diinginkan,” ujar Ketua Komisi III Agus Purwanto.

Proyek lain yang dikatahui tidak sesuai dengan bestek adalah pengerjaan drainse sepanjang 377 meter di Jalan Kesuma Gang Cemara. Beton di kedua sisi drainase dibangun tanpa menggunakan papan mal. Akibatnya, beton yang dikucurkan akan bercampur langsung dengan tanah gambut.

‘’Ini tidak benar. Masak hanya bagian atas saja yang ada kayu malnya. Sementara dibagian bawah tidak ada samasekali. Beginilah kalau konsultan dan petugas PU-nya tidak mau turun ke lapangan,” ujar Zainal yang langsung menelpon pegawai Dinas PU yang mengawasi proyek tersebut.

Devi, petugas PU mengakui proyek tersebut tidak sesuai bestek. “Itu makanya proyek ini saya suruh hentikan sebelum papan malnya di pasang,” ujarnya.

Direktur PT Dewi Arief Bersaudara, Dewi yang mendapat proyek itu berjanji akan memasang papan mal. Hanya saja, proyek ini sudah selesai separohnya dengan pemasangan beton tanpa papan penyangga.(afr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook