Giliran Pendukung Herliyan Datangi DPRD

Riau | Rabu, 26 September 2012 - 07:51 WIB

BENGKALIS (RP)- Dua hari terakhir Bengkalis diwarnai aksi demontrasi. Senin (24/9) lalu ribuan masyarakat dari bebagai kecamatan dan elemen menggelar aksi, kini aksi massa berjumlah puluhan orang yang mendatangi kantor DPRD Bengkalis.  

Kedatangan pendukung bupati dan wakil bupati tersebut, awalnya bakal menemui Ketua DPRD Jamal Abdillah guna mempertanyakan keputusan menggelar sidang paripurna yang dijadwalkan hari ini, sebagaimana yang dituntut para pendemo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun begitu sampai di pagar kantor bupati, petugas Polres Bengkalis mempertanyakan maksud dan tujuan kedatangan mereka.

Sementara hanya berjarak 10 meter dari pagar kantor dewan, juga ada 20-an mahasiswa masih bertahan menuntut DPRD melengserkan bupati dan wakil bupati.

Rombongan pendukung bupati diterima langsung Wakapolres Kompol Jhon Wesley, Kapolsek Bengkalis Kompol Anwit Rizal serta sejumlah personel Polres Bengkalis.

Di hadapan rombongan tersebut, Wakapolres dan Kapolsek mempertanyakan maksud kedatangan mereka. Pasalnya, setelah dicek ke sekretariat DPRD tidak ada agenda pertemuan antara ketua DPRD dengan pendukung bupati tersebut.

Akhirnya rombongan pendukung bupati mengalah dan akan memasukkan surat secara resmi ke sekwan Bengkalis.

Setelah gagal bertemu dengan ketua DPRD, kepada sejumlah wartawan, Fachrul Nizam, salah seorang pendukung bupati mengatakan bahwa maksud kedatangan mereka ke DPRD adalah untuk menemui ketua DPRD secara spontan, guna mempertanyakan keputusan akan dilaksanakannya sidang paripurna pada Rabu (26/9) ini.

‘’Kita kelompok pendukung bupati tidak akan melakukan gerakan massa berupa demonstrasi. Tetapi kita lebih memilih berdialog, mempertanyakan keputusan ketua DPRD Bengkalis saudara Jamal Abdillah yang rencananya akan mengagendakan sidang paripurna  besok (hari ini, red),’’ ungkap Fachrul Nizam.

Lebih jauh dikatakannya, tidak ada kesalahan fatal dilakukan Bupati Herliyan Saleh maupun Wakil Bupati Suayatno. Menurut Fachrul, kedua pasangan kepala daerah tersebut saat ini tidak tersandung persoalan hukum serta perbuatan cacat moral yang bisa menyebabkan keduanya diturunkan.

Ia menambahkan juga bahwa untuk diketahui, pemilih pasangan Herliyan dan Suayatno pada pemilukada tahun 2010 lalu melebihi 100 ribu orang.

Sehingga tidak mungkin tuntutan massa pada Senin bisa dijadikan barometer untuk mencabut hak pilih pada pemilukada 2010 lalu, serta menggelar sidang paripurna.

Wabup: Kinerja Pemerintahan Terus Dibenahi

Wabup Bengkalis, Suayatno menilai aksi demo yang terjadi merupakan sebuah dinamika dalam berdemokrasi. Dia menyebut, kinerja aparatur pemerintahan serta program pembangunan terus dibenahi sebaik mungkin dengan tetap fokus kepada kebutuhan masyarakat.

‘’Selaku wakil kepala daerah saya memberikan apresiasi terhadap aksi demo yang disampaikan kalangan masyarakat Senin (24/9), sebagai sebuah dinamika demokrasi. Saya juga bersyukur selama aksi berlangsung, tidak ada tindakan anarkis atau yang merugikan banyak pihak. Aksi tersebut akan menjadi perhatian kita untuk terus membenahi pemerintahan dan program pembangunan,’’ ungkap Suayatno yang dikonfirmasi, Selasa (25/9).

Soal kritikan yang disampaikan massa pendemo, akan dijadikan koreksi dan evaluasi terhadap kinerja yang sudah berjalan selama ini.

Dalam sebuah sistem pemerintahan, diakuinya jelas tidak terlepas dari kekurangan yang ada, dan itulah yang akan diperbaiki ke depannya.

Suayatno juga mengaku tidak alergi dengan setiap kritik dan saran yang disampaikan. Terkait persoalan pembangunan yang dikeluhkan masyarakat khususnya soal infrastruktur, tentu tetap menjadi prioritas pembangunan daerah.

Contohnya seperti peningkatan Jalan Bantan yang rusak, pembangunan sejumlah jalan poros dan lingkar melalui sistem multiyears.

‘’Memang kita akui juga ada sedikit keterlambatan dalam proses pembangunan yang terjadi, dan ini juga menjadi evaluasi kita sekaligus pembenahan terhadap kinerja aparatur yang ada. Pemkab Bengkalis juga menggulirkan cukup banyak program pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat, seperti Jamkesmasda, ADD, UED SP serta di sektor pendidikan,’’ terang Suayatno.

Ditanya soal tuntutan pendemo yang menginginkan dirinya bersama bupati diberhentikan, wabup menyebutkan bahwa hal tersebut ada mekanisme dan prosedurnya.

Yang terpenting, tambahnya, dirinya bersama bupati tetap mempunyai itikat baik untuk membangun Bengkalis, walau belum maksimal.

‘’Apa yang kita lakukan adalah untuk kepentingan masyarakat. Kekurangan yang ada akan terus dibenahi, sehingga nanti masyarakat menikmati hasil dari pembangunan itu sendiri,’’ ujarnya.(evi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook