Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan FADHLI, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Berdasarkan pantauan dan laporan yang diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Kamis (25/7) diketahui jumlah hot spot (titik panas) di wilayah Riau mulai menurun.
Namun demikian, tim penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) aksi siaga tetap dilakukan agar bencana asap tidak terjadi lagi.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit saat ditemui Kamis (25/7) saat operasi pasar Pemprov Riau di wilayah Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.
Menurutnya, titik api yang sebelumnya mencapai ratusan sudah menurun signifikan.
‘’Titiknya sudah menurun, dari yang sebelumnya ratusan hari ini (kemarin, red) sisa sekitar 56 titik. Ini merupakan sinyal bagus dalam penanganan yang dilakukan pihak terkait di daerah,’’ bebernya menjawab Riau Pos.
Dengan menurunnya hotspot, lanjut Mambang merupakan salah satu hal bagus, karena berpengaruh dengan dampaknya buruknya jika Karhutla terus berlanjut, seperti terjadinya asap.
Ditambahkan Mambang, dengan pergerakan tim dari TNI AU, AD dan Mapolda Riau serta instansi terkait lain diharapkan titik api di Riau bisa terus menurun. Karena jika tidak, tentu akan banyak kendala yang dihadapi seperti keterbatasan pergerakan masyarakat kalau tidak kunjung berangsur hilang.
‘’Memang, kondisi cuaca Riau akan terus panas sampai Agustus hingga September mungkin. Makanya sama-sama juga hendaknya menjaga agar Kahutla tidak terus terjadi,’’imbaunya.
Terkait langkah antisipatif dan penanganan, Mambang mengatakan operasi water bombing (bom air) terus dilakukan dengan intensitas sedang.
Pada beberapa titik yang dilakukan kemarin seperti di Bengkalis dan Rohil. Sementara hari sebelumnya dilakukan di Pelalawan dan Dumai.
‘’Titik-titik api akan terus dipantau dan dipadamkan melalui tim di lapangan. Baik darat dan udara. Sejauh ini cukup efektif dan mudah-mudahan tidak muncul asap yang akan berdampak buruk tentunya, apalagi di bulan Ramadan dan menyambuthari raya nanti,’’ tutupnya.
Tim Gabungan Upayakan Pemadaman
Kebakaran lahan dan hutan terutama yang ditanami dengan kelapa sawit di Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rohil masih berlangsung, hingga Kamis (25/7) sore.
Beberapa pihak turun ke lapangan berjibaku melakukan upaya memadamkan api seperti Dinas Kehutanan Rohil, unit Pemadam Kebakaran (Damkar), serta Polres Rohil dan Polsek Tanah Putih.
‘’Api masih menyala ini, berapa luas yang terbakar belum bisa diketahui namun yang jelas kita bersama-sama untuk memadamkan api,’’ cetus kapolres Rohil AKBP Toni Hermawan R Sik melalui kasubbag Humas Polres AKP Ali Suhud.
Dirinya mengatakan kerugian material juga belum dapat diperkirakan namun yang jelas ungkapnya umumnya kebakaran terjadi pada lahan yang ditanami sawit. Sejauh ini belum ada korban manusia dari karhutla tersebut.
Sebelumnya Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) daerah kabupaten Rohil mencatat terdapat 55 hotspot yang tersebar di wilayah Kabupaten Rohil terhitung hingga 24 Juli lalu.
Hal ini terangnya mengakibatkan terjadinya kabut asap tebal belakangan ini. Ia merincikan pada 23 Juli lalu terdapat 49 hotspot yang tersebar di 12 kecamatan diantaranya kecamatan Bagan Sinembah, Bangko, Bangko Pusako, Batu Hampar, Kubu, Kubu Babussalam, Pasir Limau Kapas, Pujud, Rantau Kopar, Sinaboi, Tanah Putih dan Tanah Putih Tanjung Melawan.(yls)