PEKANBARU (RP)- Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2012 mengalami peningkatan. Dari informasi Kementerian Agama, BPIH untuk Provinsi Riau berkisar 3468 Dolar Amerika atau setara Rp32 juta.
BPIH itu mengalami kenaikan sekitar Rp1 juta dari tahun lalu. Peningkatan tidak hanya berlaku di Riau, tetapi merata di seluruh daerah di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Riau, Tarmizi Tohor, kepada Riau Pos, Rabu (25/7) di Kantor Gubernur.
‘’Kenaikan biaya haji tahun ini tidak sampai Rp1 juta jika dibanding dari tahun kemarin,’’ tutur Tarmizi.
Mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru itu menjelaskan, tahun lalu ongkos naik haji Riau itu sekitar Rp31 juta. Tarmizi juga berharap, pada saat pelunasan ongkos naik haji nanti, kurs dolar Amerika bisa turun. Karena itu menentukan besaran BPIH yang dibebankan kepada Jemaah Calon Haji (JCH) Provinsi Riau.
Saat ditanyakan batas waktu pelunasan biaya menunaikan rukun Islam kelima itu, Tarmizi mengatakan paling lambat pertengahan Bulan Agustus mendatang.
‘’Kita masih menunggu surat dari Bapak Menteri Agama, kapan dimulai pelunasan untuk haji kita. Namun kita targetkan pertengahan Agustus pembayaran sudah final,’’ ujarnya.
Untuk itu, jamaah haji Riau mulai saat ini sudah bisa menyiapkan uang pelunasan biaya haji itu. Jika sebelumnya, calon jamaah haji sudah membayar sekitar Rp25 juta, berarti tinggal menambah sekitar Rp7 juta lagi.
Pada kesempatan itu, Tarmizi mengatakan, kalau kuota haji Riau tidak berubah yakni 5.010 jamaah haji. Pihaknya, sejauh ini belum mengetahui secara keseluruhan jamaah haji yang batal atau mengundurkan diri.
‘’Kita belum dapat data final. Karena baru tahu kita pasti pengunduran diri atau batalnya jamaah haji itu, pada saat pelunasan nanti. Sekarang mungkin ada yang membuat pernyataan pengunduran diri, sekitar 200-an orang. Nanti sistemnya turun otomotis, jika ada yang batal berangkat menunaikan ibadah haji,’’ papar Tarmizi.
Penetapan Embarkasi Haji Belum Final
Penetapan Provinsi Riau menjadi embarkasi haji pada tahun 2013 masih belum final. Pasalnya, saat ini Kementerian Agama Riau belum mendapatkan kepastian untuk penyediaan sarana transportasi untuk jemaah calon haji di Riau tersebut.
Tarmizi Tohor menyebutkan, salah satu penyebab belum finalnya penetapan embarkasi haji itu, karena infrastruktur penunjang embarkasi yang masih belum final.
‘’Masih banyak proses yang harus kita persiapkan. Paling lambat 2014 embarkasi haji sudah dapat dioperasionalkan,’’ tutur Tarmizi.
Salah satu yang harus dilakukan untuk menjadi embarkasi haji, tambah Tarmizi adalah asrama haji dan upaya meyakinkan Pemprov Riau sampai izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
‘’Selain harus didukung infrastruktur, kita harus meyakinkan pihak Pemprov bahwa Pekanbaru bisa jadi embarkasi sampai izin Kementerian Agama RI,’’ imbuhnya.
Saat ditanyakan mengenai asrama haji, dia mengakui pihaknya belum mendapatkan lokasi yang tepat untuk sarana tersebut.
Lokasi awal yang sudah pernah dipersiapkan di kawasan Auri beberapa waktu lalu dinilai tidak tepat dengan beberapa pertimbangan teknis, sehingga harus dipindahkan ke lokasi lainnya.
Kendati demikian, dia menilai kondisi infrastruktur penunjang seperti runway dan bandara pada dasarnya sudah memenuhi standarisasi untuk embarkasi haji.
Di mana, saat ini Bandara SSK II telah memiliki runway sepanjang 3000 meter. Artinya sudah mampu melayani pendaratan pesawat berbadan lebar, begitu juga untuk fasilitas Bandara yang sudah bertaraf internasional.
‘’Hanya saja, masalah asrama ini yang harus segera dirampungkan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Riau untuk mencarikan solusi tentang asrama ini,’’ sambung Tarmizi.(rio)