PEKANBARU (RP) — Pekan kedua bencana asap di Provinsi Riau semakin meluas dan semakin tebal. Akibatnya jalur transportasi laut harus diwaspadai dengan baik oleh pengguna dalam berlayar.
Utamanya nelayan penangkap ikan, diimbau untuk tidak terlalu jauh berlayar ke tengah dan hanya di sekitar bibir pantai sehingga dapat menjauhi kepulan asap di tengah laut.
Imbauan ini disampaikan Komandan Lanal Dumai Kolonel Budi Purwanto saat ditemui di posko penanganan bencana asap di Markas TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (25/6).
Menurutnya, jalur laut harus diwaspadai agar tidak terjadi kecelakaan dan pelanggaran batas wilayah.
“Nelayan dalam berlayarnya jangan jauh-jauh dari pantai. Karena dikhawatirkan akan berpengaruh dengan pelayaran mereka, apalagi sampai masuk ke wilayah asing dikarenakan tidak tampak,” tegas Danlanal.
Dengan demikian maka keselamatan pelaut sendiri, dalam hal ini nelayan dapat tetap terjaga. Karena pengawasan menyeluruh memang tidak bisa dioptimalkan terutama kepada para nelayan pencari ikan.
Selain nelayan, pengguna transportasi laut lainnya juga diimbau untuk memperhatikan alat komunikasi agar tetap terjaga dalam posisi nyala.
Dengan demikian sistem navigasi bisa tetap berada di bawah komando dan koordinasi Lanal di seluruh pelayaran di Riau, utamanya di kawasan kepulauan.
“Pelayaran dan navigasi untuk kapal-kapal besar, alat komunikasi jangan sampai mati. Agar tetap terpantau dalam pengawasan kita,” tuturnya menambahkan.(egp)