Riska Masih Berjuang untuk Sembuh

Riau | Minggu, 26 April 2020 - 12:18 WIB

Riska Masih Berjuang untuk Sembuh
CEK JANTUNG: Riska Ramadilla (tengah) usai melakukan cek jantung menjelang pelaksanaan kemoterapi atas bekas amputasinya, Sabtu (25/4/2020). Riska akan menjalani kemoterapi pekan depan. (HENDRAWAN KARIMAN/RIAU POS)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Satu bulan pascaamputasi, Riska Rahmadilla yang sempat menderita tumor ganas di kaki kanannya, masih berjuang untuk sembuh. Siswi SMAN 1 Kampar Kiri asal Kelurahan Lipatkain tersebut, masih butuh kemoterapi dan kontrol kondisi kakinya ke Jakarta secara reguler. Luka akibat amputasi yang dialami Riska masih menunggu proses pengeringan.

Paman Riska, Ulil kepada Riau Pos menjelaskan, dalam proses menunggu keringnya luka dari tindakan amputasi pada kaki Riska mendapat banyak kendala. Terutama diakibatkan kondisi pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) yang menyulitkan pihak keluarga membawa Riska melakukan kontrol ke rumah sakit di Jakarta.


“Saat perlu melakukan kontrol untuk perawatan luka kaki sering tertunda dan sering kami mencari solusi-solusi lain dengan mencari link-link perawat jalan yang bisa datang untuk dipanggil ke penginapan untuk perawatan. Juga, sekalian pesankan obat-obat tambahan yang sudah habis dari pihak rumah sakit,’’ sebut Ulil, Sabtu (25/4).

Terkait kondisi kaki Riska terkini, Ulil menyebutkan saat kaki keponakannya itu memang sudah terlihat kering dari luar. Namun, menurut Ulil, tentu tidak tahu kondisi luka bagian dalam. ‘’Bagian dalamnya belum begitu sembuh. Karena  bila ditekan dengan jari, Riska masih kesakitan,’’ sebut Ulil.

Terkait kondisi itu, dalam pekan ini Riska segera akan mendapat tindakan pengobatan. Pihak keluarga telah melakukan pendaftaran untuk pengobatan bersama dr Nataviani SpA  di bagian rawat anak. Ini untuk langkah rencana  tindak lanjut kemoterapi dan.

“Riska akan mulai mejalani tindakan kemoterapinya mulai pada hari Senin (27/4) yang akan datang ini. Dalam hal ini Riska akan kembali dirawat inap di RSPAD dan memang pihak kami sangat terasa takut. Karena Covid-19, ini juga kami sangat terkunci. Kami takut pihak-pihak pendonor pengobatan Riska akan kurang fokus nantinya pada kami,’’ sebut Ulil.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook