Lintas Duri-Dumai Lumpuh 12 Jam

Riau | Jumat, 26 April 2013 - 10:13 WIB

Lintas Duri-Dumai Lumpuh 12 Jam

Laporan Tim Riau Pos, Duri

redaksi@riaupos.co

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kelangkaan solar masih menimbulkan persoalan di Provinsi Riau. Kali ini, antrean kendaraan di SPBU menimbulkan kemacetan di Jalan Lintas Duri-Dumai sepanjang 40 kilometer.

Lebih parahnya lagi, jalan lintas tersebut lumpuh total alias tidak bisa dilalui selama kurang lebih 12 jam. Kondisi ini terjadi sejak Rabu (24/4) sekitar pukul 23.00 WIB hingga Kamis (25/4) pukul 11.00 WIB.

Imbas lainnya, mobilitas masyarakat sekitar juga terganggu. Bahkan pelajar SMP yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) hari terakhir, terpaksa jalan kaki ke sekolah sejauh 8 Km.

Kasatlantas Polres Bengkalis melalui Kanit Laka Ipda Zainal Arifin kepada Riau Pos di Duri menyebut, kemacetan kali ini termasuk yang terparah dari kemacetan yang pernah terjadi. Puluhan anggota Satlantas dan bagian lainnya terpaksa diturunkan ke lapangan. Mereka bertungkus-lumus mengatur kendaraan yang berseliweran dalam kemacetan panjang itu.

‘’Kemacetan ini mengular sejak Simpang Bangko hingga Simpang Jalan Mawar Duri. Hal serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Pinggir. Penyebabnya antrean kendaraan yang akan mengisi BBM di sejumlah SPBU. Anggota telah kita tugaskan ke lapangan sejak Rabu malam. Hingga kini (kemarin, red), mereka masih standby di lapangan untuk memantau keadaan,’’ kata Zainal kemarin siang.

Makin ruwetnya arus lalu-lintas, menurut Zainal, juga disebabkan ketidaksabaran sejumlah supir kendaraan. Terutama yang dari arah Medan-Dumai menuju Pekanbaru. Karena mereka menyelonong masuk, kemacetan pun makin parah. Sementara itu, kendaraan dari arah Pekanbaru menuju Dumai lumayan tertib. ‘’Meski susah payah, petugas kita berhasil menertibkan kendaraan yang dari arah Pekanbaru,’’ katanya sembari menyebut tidak ada kecelakaan lalu lintas yang terjadi hingga kemarin siang.

Kemacetan akibat antrean kendaraan yang akan mengisi BBM di sejumlah SPBU yang kekosongan stok ini menjadikan pengendara kendaraan antar kota dan antar provinsi menginap di sepanjang jalan. Kendaraan seperti truk, bus penumpang dan mobil pribadi terjebak dalam macet, baik dari arah Pekanbaru atau Dumai, harus rela bermalam di sepanjang jalan. Kondisi jalan lintas yang padat merayap itu membuat sopir bus maupun truk tetap bertahan di dalam kendaraannya. Mereka mencari kedai-kedai kecil untuk bisa merebahkan badannya dan tidur-tiduran setelah mematikan mesin mobilnya.

‘’Ada sopir dari Jakarta membawa barang kelontong tujuan Banda Aceh. Dia berangkat dari Jakarta sepuluh hari lewat. Hari ini baru sampai di Duri. Sopir itu sangat mengeluhkan keadaan. Apalagi solar untuk mereka dibatasi. Hanya boleh beli Rp300 ribu saja. Itu hanya cukup untuk perjalanan Pekanbaru-Duri saja. Tentulah uang makan supir ini tekor,’’ cerita Zainal.

Cerita terjebak kemacetan panjang dalam antrean pengisian BBM juga dituturkan Rahmat Yusuf. Ketua BPD Balai Makam yang tinggal di Jalan Tegal Sari Ujung Km 4 Kulim di pinggir jalan lintas Duri-Dumai ini keluar rumah pada Rabu (24/4) sekitar pukul 21.30 WIB. Tujuannya mengisi BBM di SPBU Km 6 Kulim. Melihat banyak antrean, Rahmat lanjut ke SPBU Km 11 Kulim. Awalnya dia mengira kemacetan biasa. Tak tahunya kemacetan ini panjang. Meski bisa mengisi BBM di Km 11 Kulim, tak pelak Rahmat terjebak kemacetan panjang. Dia baru bisa pulang ke rumah Kamis (25/4) siang.

‘’Saya terjebak kemacetan parah ini sekitar 14 jam. Jarak dari SPBU Km 6 ke SPBU Km 11 pun saya tempuh selama empat jam. Benar-benar melelahkan,’’ kata Rahmat kemarin.

Sejumlah pekerja perusahaan di Duri juga kena dampak kemacetan panjang itu. Seperti Ali Zamar, warga Jalan Kayangan Kelurahan Air Jamban, Duri ini terpaksa balik kanan kemarin pagi. Kemacetan panjang itu menjadikan ia tak bisa melanjutkan perjalanan ke tempat kerja. ‘’Ya terpaksa balik kanan karena kemacetan ini tak bisa ditembus,’’ katanya kepada Riau Pos.

Kondisi itu juga dialami Ayu (25), pegawai BP PT CPI yang terjebak di Km 4 Duri-Dumai bersama ratusan buruh perusahaan yang akan berangkat kerja. ‘’Who knows ya? Yang jelas ini benar-benar aneh banget gitu loh. Duri kota minyak yang selalu dilanda krisis minyak,’’ ujar Ayu.

Arus lalu-lintas baru bisa diurai Kamis (25/4) sekitar pukul 11.00 WIB setelah puluhan anggota Sat Lantas Polres Bengkalis turun ke lapangan dibantu oleh seluruh anggota Polsek Mandau.

Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Rony Syahendra SH SIK saat dikonfirmasi melalui Kanit Reg Ident Iptu Meby T didampingi oleh Kanit Laka Ipda Zainal A, Kaur Bin Ops Ipda Handono saat di lapangan mengatakan, awal terjadinya antrean tersebut saat beberapa truk antre menunggu pengisian solar di SPBU Kilometer 6 Duri-Dumai. ‘’Tumpukan kendaraan semakin padat saat puluhan truk antre menunggu BBM masuk ke SPBU, dan akhirnya kemacetan tak terhindari,’’ terang Iptu Meby.

Upaya yang dilakukan Satlantas mulai Kamis (25/4) pukul 06.00 WIB dengan menurunkan sekitar 30 personel Satlantas Polres Bengkalis, dibantu anggota Polsek Mandau, PJR dan Dishub. Bahkan Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara SIK bersama Kanit Lantas Ipda Idris terlihat di lapangan ikut mengatur arus lalu-lintas bersama anggota.

UN Sempat Terganggu

Sejumlah sekolah yang berada di jalan lintas Duri-Dumai kemarin pagi terlihat sepi. Banyak peserta didik yang terlambat datang ke sekolah karena tidak bisa menggunakan angkutan umum. Parahnya, sebagian pelajar yang terlambat itu akan mengikuti UN. Mereka harus berjalan kaki hingga 8 Km untuk sampai di SMPN Mandau, lokasi ujian.

Beruntung, pelajar SMP sederajat yang mengikuti UN kemarin masuk semua. ‘’Tak ada yang absen, semua peserta UN hadir di sekolah,’’ kata Ketua Rayon UN SMP/MTs Kecamatan Mandau, Edi Sakura SPd, MPd.

Kepala Sekolah SD Negeri 71 Desa Harapan Baru, Deman SPd yang biasanya melewati jalan Duri 13 untuk bisa sampai ke sekolah, terpaksa harus menunggu jalan normal kembali. Namun jika hingga sore kondisi macet belum juga normal, ia bersama guru yang menumpang kendaraannya memilih untuk pulang ke rumah masing-masing, karena jam belajar mengajar sudah usai.

‘’Kita memang lewati jalan Duri 13, karena Jalan Gajah Mada rusak berat. Biasanya kalau tidak macet perjalanan sampai 2 jam ke sekolah. Ini kita berangkat dari pukul pukul 06.00 WIB tadi (kemarin, red). Masih saja belum bisa bergerak,’’ kata Deman.

SPBU Mulai Terima Pasokan Tambahan 

Sementara itu di Pekanbaru, meski Pertamina sudah mulai memasok solar tambahan sejak Selasa (23/4) lalu, sebagian SPBU baru mulai menerima jatah tambahan itu, Kamis (25/4). Rion, salah seorang pengawas SPBU di Garuda Sakti mengatakan, bila sebelumnya pasokan solar 10 Kl per hari sudah bertambah menjadi 20 Kli. Hal tersebut cukup efektif mengurangi antrean.

‘’Hari ini sudah masuk 20 Kl. Dari informasi yang yang kita terima, selanjutnya akan tetap masuk 20 Kl solar per hari. Bertambahnya kuota solar ini juga membuat antrean tidak panjang lagi dan sudah normal seperti biasa,’’ ujarnya kepada Riau Pos, kemarin.

Senada dengan Rion, Hilman yang juga pengawas SPBU di depan Pasar Panam mengatakan, meski kemarin solar masih kosong tetapi untuk hari ini akan masuk suplai sebanyak 20 Kl. ‘’Untuk hari ini (kemarin, red) masih kosong, namun berdasarkan info yang kita terima, besok (hari ini, red) akan masuk suplai solar sebanyak 20 Kl,’’ ujarnya.(sda/*4/rpg/hpz)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook