Laporan Ahmad Damri, rengat ahmaddamri@riaupos.co
Kerusakan jalan provinsi yang menghubungkan Inhu-Kuansing merisaukan banyak pihak. Karena d ibeberapa titik jalan yang rusak sering terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan.
“Kerusakan jalan Pronvsi Inhu-Kuansing makin memprihatinkan. Saat saya lewat di ruas jalan ini ada mobil truk yang terbalik. Sehingga terjadi kemacetan,” ujar anggota DPRD Riau asal Inhu-Kuansing, H Abu Bakar Siddik SSi kepada Riau Pos, Rabu (25/4).
Kemarin ia melaksanakan reses di Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat. Setelah itu membuka turnamen bola coli di Kecamatan Kelayang. Saat melintas dari wilayah Inhu menuju Kuansing sebutnya, terdapat titik jalan yang rusak parah.
Kondisi ini diperparah oleh banyaknya angkutan batubara asal Sumbar yang melintas di ruas jalan ini. Sehingga kerusakan jalan makin memprihatinkan. Untuk tahap awal kata Abu Bakar, perlu penanganan tanggap darurat dari Dinas PU Riau, supaya kemacetan tidak terjadi lagi di Kecamatan Kelayang dan sekitarnya.
Dishub Riau dan Dinas PU Riau juga harus bertindak cepat. SKPD terkait perlu berkoordinasi untuk mencarikan solusi kerusakan jalan ini. Salah satu di antaranya mencarikan jalan keluar untuk jalan angkutan batubara. Seperti memfpungsikan jalan Lintas Selatan Lubuk Jambi- Batang Cenaku.
Di tempat terpisah Kabid Bina Marga Dinas PU Provinsi Riau, Ahmad Ismail dihubungi mengatakan, perbaikan dengan dana tanggap darurat bisa saja dilakukan. Karena kerusakan jalan yang mendesak bisa dengan penanggulangan sementara.
Tapi yang tidak kalah penting adalah, menertibkan angkutan yang melebihi tonase. Seperti batubara yang bermuatan melebihi 40 ton. Sementara jalan ini hanya untuk kapasitas 21 ton.“Kalau jalan kita perbaiki, sementara angkutan batubara tidak ditertibkan maka pekerjaaan kita akan sia-sia,” ujar Ahmad Ismail.(ade)
