TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, meyakini seminar nasional dengan tema “Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan Kabupaten Indragiri Hilir” menjadi kebangkitan untuk meningkatnya harga kelapa di daerah itu.
“Sejak awal 2018 harga kelapa kita anjlok. Maka itu melalui seminar ini kita berharap terjadi perubahan harga jual kelapa yang membahagiakan petani,” kata Bupati Inhil HM Wardan, dalam pemaparannya, Senin (25/3).
Di samping fluktuasi harga kelapa, persoalan lain industri turunan kelapa belum bisa mendukung. Di mana harga kelapa saat ini per kg hanya berkisar Rp800. Harga itu sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada 2017 yang mencapai Rp3.600 per kg . Untuk dapat menjaga kestabilan harga kelapa yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemkab Inhil telah melakukan berbagai upaya.
Di antaranya pembentukan perda sistem resi gudang (SRG), perda tata niaga dan perda BUMD dalam rangka penerapan SRG khusus pada komoditas kopra untuk meningkatkan nilai tambah dengan mengembangkan industri berbasis kelapa yang dapat dikelola oleh masyarakat melalui peran pemerintah pusat maupun dana pembiayaan.
Kemudian melalui program DMIJ Plus Terintegrasi yang menggerakkan kelompok masyarakat melalui home industry atas produk turunan kelapa. Kemitraan home industry melalui unit usaha bumdes, koperasi desa. Termasuk dukungan pembiayaan melalui Bank Riau Kepri serta diharapkan pula dukungan pembiayaan melalui dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan bunga rendah.
“Kita juga akan berupa mencari investor untuk mendirikan industri kelapa terpadu agar daya tampung masyarakat dapat dibeli secara wajar dan kompetitif,” tuturnya.(ind)