Disegel, SPBU Tetap Buka

Riau | Senin, 26 Maret 2012 - 08:12 WIB

Disegel, SPBU Tetap Buka

PANGKALANKERINCI (RP) - Sebuah SPBU di Kota Pangkalan Kerinci, Jalan Lintas  Timur milik PT Salindra Perkasa telah disegel Pertamina Regional II Riau beberapa waktu yang lalu.

Pasalnya, SPBU ini ditengarai kerap menjual BBM kepada warga berjirigen.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akan tetapi, berdasarkan pantauan Riau Pos, beberapa tangki bensin tampak masih melayani pembeli, terutama jenis solar.

Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, ketika dikonfirmasi RPG, melalui Kasat Reskrim AKP Darmawan SH, kemarin membenarkan adanya penutupan sementara SPBU milik PT Salindra Perkasa tersebut.

‘’Kita telah menerima surat tembusan penutupan dari Pertamina ke Polres Pelalawan, terhadap SPBU tersebut. Jadi kita hanya membantu mendampingi dan mengawasi SPBU yang ditutup itu,’’ ujar Kasat Reskrim.

Dijelaskan Kasat Reskrim, bahwa alasan Pertamina menutup SPBU itu karena mengutamakan penjualan BBM kepada pembeli dengan jerigen besar dari pada pengendara, selaku yang berhak mendapatkan BBM subsidi. Beberapa kali teguran dari Pertamina tidak diindahkan petugas dan pemilik SPBU.

Untuk memberikan efek jera, selama dua pekan mulai dari tanggal 21 Maret hingga tanggal 4 April 2012, Pertamina terpaksa menghentikan pasokan BBM ke SPBU milik PT Salindra Perkasa tersebut. Pertamina juga melakukan penyegelan terhadap seluruh aktifitas pelayanan penjualan BBM.

Sebagai bukti telah disegel atau sudah ditutup sementara oleh Pertamina, di depan masuk SPBU yang berlokasi di tengah kota Pangkalan Kerinci, tepatnya di samping kantor Dinas Cipta Karya Kabupaten Pelalawan bertuliskan bahwa ‘’SPBU ini dalam pembinaan Pertamina’’.

Beberapa masyarakat sempat datang, baik pengendara sepeda motor, warga membawa jerigen. Tapi setelah melihat tulisan itu mereka kembali memutar arah.

Ditambahkan Kasat Reskrim, bahwa selain SPBU milik PT Salindra Perkasa yang disegel Pertamina, juga ada SPBU lainnya di Pangkalan Kerinci menyusul akan mendapat sanksi dari Pertamina.

Pasalnya ada tiga karyawannya telah ditangkap menjual BBM subsidi ke pembeli dengan mengunakan jerigen sebanyak dua mobil truk.

‘’Kita telah melayangkan surat ke Pertamina, tapi kapan mereka turun belum diketahui, karena sejauh ini belum ada diterima surat tembusannya,’’ tambah Kasat.

SPBU Salindra Perkasa Tetap Beroperasi

Gara-gara sering menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada pembeli non kendaraan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 14.284.633 ditutup sementara.

SPBU ini tidak diizinkan melakukan penjualan BBM kepada masyarakat selama 14 hari, terhitung sejak 21 Maret hingga 4 April 2012.

Petugas SPBU nomor 14.284.633, Syamsul, ketika dikonfirmasi Riau Pos pekan lalu tidak menampik bahwa SPBU tempatnya bekerja sedang ada masalah dengan Pertamina terkait larangan melayani pembeli dengan jerigen.

‘’SPBU kita bukan ditutup bang, cuma diblokir sementara. Maksudnya tidak ada pengiriman BBM dari Pertamina,’’ kata Syamsul.

Keterangan Syamsul berbeda sekali dengan kenyataan yang ada di SPBU. Berdasarkan pantauan Riau Pos selama sepekan lalu, SPBU ini terus tetap beroperasi melayani pembeli.

Setiap hari SPBU ini ramai disinggahi kendaraan berbagai jenis untuk melakukan pengisian BBM, bensin maupun solar. Kecuali dalam keadaan tanki SPBU sedang kosong, atau pada saat truk pengantar BBM tangah melakukan bongkar muatan.

Itu sebabnya para wartawan tidak langsung memberitakan perihal penutupan SPBU ini, meskipun sudah beberapa hari mendapat informasi dari pihak kepolisian.

Syamsul sendiri tampak tidak keberatan menjelaskan sebab musabab SPBU tempatnya bekerja itu tetap beroperasi pada saat sanksi sudah dijatuhkan. Menurutnya, pemblokiran sementara oleh Pertamina sangat besar dampaknya.

Selain merugikan pihak SPBU sendiri, penghentian pengiriman BBM bisa membuat pelayanan jadi terganggu. Masyarakat akan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Karena itu pihaknya mencoba melakukan pendekatan ke Pertamina agar diberi dispensasi, dan upaya itupun berhasil.

‘’Manajer kami sedang mengurus  ke Pertamina, kabarnya solar akan dikirim terus,’’ urai Syamsul saat dihubungi melalui telepon genggam pada Rabu pekan lalu.(bun/rpg/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook