RENGAT (RIAUPOS.CO) - Selama puluhan tahun masyarakat antara Desa Kuala Cenaku-Desa Sukajadi, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) saling berhubungan hanya menggunakan perahu ponton untuk dapat menyeberangi sungai. Pasalnya, desa bertetangga tersebut dipisahkan oleh Sungai Indragiri. Bukan hanya Desa Sukajadi saja, ada beberapa desa yang sangat membutuhkan pembangunan jembatan tersebut.
Beberapa desa ini diantaranya, Desa Tambak, Teluk Sungkai, Pulau Gelang, Pulau Jumat, dan Desa Tangjung Sari. Yang mana desa tersebut merupakan sentra penghasil pertanian padi. Sementara, letak desa itu cukup jauh dari ibu kota kecamatan, memaksa sekitar 2000 an orang kepala keluarga bermukim menggunakan ponton dalam beraktivitas sehari-hari. Dampak yang sangat dirasakan warga adalah kesulitan mengeluarkan hasil pertanian.
Ini disampaikan Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Inhu-Kuansing, Yulisman Ssi kepada Riau Pos, Kamis (25/2), di Pekanbaru. Jembatan sangat diperlukan, warga desa, untuk menjadi penghubung kegiatan pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya, khususnya mengangkat hasil pertanian.
Ia menjelaskan puluhan tahun lamanya warga desa tersebut menantikan jembatan di daerahnya. Karena desa tersebut dikelilingi Sungai Indragiri. Yang mana fasilitas transportasi satu-satunya melalui sungai menggunakan perahu ponton atau perahu derek menghubungkan antarkedua desa menuju ibu kota kecamatan setempat.
“Bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk pembangunan jembatan ini sudah diusulkan ke Pemprov Riau. Tidak hanya itu, saya sudah sudah meninjau lokasi tersebut. Dan memang memerlukan jembatan. Pemerintah pusat diharapkan bantuannya untuk merealisasikan pembangunan jembatan ini,” imbuhnya.
Sebagai putra daerah, jelasnya, mudah-mudahan pembangunan jembatan yang selama ini kami impikan segera terwujud. Jalur tersebut kerap digunakan warga untuk melakukan aktifitas perekonomian. Jadi, tegasnya lagi, memang membutuhkan pembangunan jembatan penghubung.
“Saat hari raya, lalu lintas di penyebrangan perahu ini sangat ramai. Tapi terkadang warga takut seandainya arus sedang tinggi. Untuk itu, kami berharap jembatan lintas propinsi ini cepat dibangun,” pungkasnya.
Dijelaskannya lagi, selama ini tak jarang tali derek perahu ponton digunakan untuk sarana penyeberangan warga ketakutan, bila air sungai pasang.
“Pemprov Riau dan pusat harus membantu. Dan kita sedang memperjuangkannya,” pungkasnya.(new)