Laporan Juprison, Teluk Kuantan redaksi@riaupos.com
Keberadaan Masjid Agung di Kuantan Singingi, tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi semata.
Justru, selayaknya pula masyarakat di Provinsi Riau menjadi bangga. Karena, masjid ini merupakan satu di antara 100 masjid terindah yang ada di Indonesia.
Masjid Agung Kuantan Singingi termasuk dalam 100 masjid terindah di Indonesia bersama Masjid Istiqlal, Masjid At Tin di Jakarta, Masjid Masjid Agung Demak, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Baiturahman Banda Aceh, Masjid Gedhe Kauman, Masjid Al Abab UGM di Yogyakarta, Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho di Jawa Timur, Masjid Al-Markaz Al Islami Makasar di Sulawesi Selatan.
Untuk di Provinsi Riau, di antara masjid yang termasuk di dalamnya dan Masjid Agung An Nur dan Masjid Al Ikhsan Islamic Centre Bangkinang.
Masuknya Masjid Agung Kuantan Singingi dalam 100 masjid terindah di Indonesia tersebut, terdapat dalam buku yang disusun oleh Teddy Tjokrosaputro di Jakarta yang diterbitkan oleh PT Andalan Media yang telah terdaftar di Perpustakaan Nasional.
Dalam paparannya, penulis menjelaskan, kemegahan Masjid Agung Kuansing ini dapat dilihat dalam bentuk bangunan yang besar dan mengadopsi gaya Timur Tengah. Kubah berwarna hijau cerah dengan akses grafis yang umum diterapkan pada masjid-masjid di Provinsi Riau.
Kubah terdiri dari satu kubah utama, empat kubah pendamping sebagai penopang dan empat kubah kecil sebagai akses hias. Adanya lima kubah besar tersebut menjadikan bagian dalam majis terasa lega.
Plafon yang mengikuti undakan bentuk kubah pun merupakan pemandangan indah tersendiri.
Ruang utama ibadah sengaja dibentuk dengan konsep minimalis melalui dinding yang dilapis cat putih tanpa banyak memainkan ornamen. Lantai pun menggunakan keramik berwarna senada sehingga terkesan indah tersendiri.
Dinding depan tempat mihrab berada pun hanya dibedakan dengan ceruk mihrab yang tidak terlalu besar. Mihrab diperindah dengan akses figura bermotif bintang segi delapan. Adapun mimbar diletakkan di sebelah kanan mihrab-nya dengan konsep menyatu ke dalam dinding.
Mengingat masjid ini dalam proses pembangunan, sangat mungkin terdapat perubahan yang signifikan ditiap bagian bangunan.
Kendati demkian, dari bentuk yang terlihat saat ini, kemegahan dan keindahan Masjid Agung Kuantan Singingi sudah dapat dibayangkan.
Penulis berharap terbitnya buku ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan internasional, sebagai sumbangsih kecil kepada negeri yang dicintai.
Karena terlalu banyak hal indah yang sangat sayang jika tidak didokumentasikan dalam sebuah karya buku referensi.
Masuknya Masjid Agung Kuantan Singingi di antara 100 masjid terindah di Indonesia membuat Bupati H Sukarmis merasa gembira dan terharu.
Ke depan, ia mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat termasuk kalangan swasta untuk mendukung penuntasan masjid kebanggaan masyarakat daerah ini.
Sebab walaupun belum dapat dituntaskan secara keseluruhan, katanya, masjid yang pembangunannya dimulai tahun 2008 yang lalu tersebut sudah termasuk dalam daftar 100 masjid terindah di negeri ini.
“Bayangkan, kalau masjid kebanggaan kita ini tuntas seluruhnya, tentu saja akan lebih indah dan megah, karena masih banyak lagi yang akan dibangun,” ujar bupati.
Sementara itu, pengelola Masjid Agung, H Masran Ali yang ditemui Riau Pos di Masjid Agung Kuantan Singingi tersebut, menyatakan, masjid ini memenuhi lima kriteria yang ditetapkan penulis dalam menetapkan masjid-masjid terindah di Indonesia.(ade)