PEKANBARU (RP) - Sementara Pemkab Siak tetap tetap menyerahkan semuanya pada pusat, tak hanya pengumuman semata melainkan juga penetapan hasil kelulusan.
‘’Pemkab biar saja menerima hasilnya,’’ kata Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi usai melantik Kepala Desa Benteng Hulu Kecamatan Mempura, Selasa (23/12).
Syamsuar mengatakan, langkah yang dilakukannya itu merupakan komitmen bersama dari kabupaten/kota di Riau terhadap hasil seleksi CPNS.
Ia mengatakan, dari awal pusat telah melakukan semuanya, mulai penetapan kuota bagi daerah, pelaksanaan ujian, hingga pada hasil seleksi. Tentunya lebih efektif jika mereka yang menuntaskan semua. ‘’Jangan kerja setengah-setengah dan tak selesai,’’ tegas dia.
Diakui dia, Pemkab merasa kecewa terhadap pusat yang dinilai mengebiri daerah, terutama dalam hal penerimaan CPNS. Sudahlah dari awal penerimaan sampai pelaksanaan tes hingga hasil tak melibatkan daerah melainkan melalui panitia seleksi nasional. Tapi tiba-tiba hasil pengumuman diminta daerah yang melakukan.
‘’Ini sama saja menimbulkan kerawanan konflik,’’ kata dia.
Kenapa seperti itu? Ia menyebutkan, jika pemkab mengumumkan, maka secara tak langsung nantinya pemkab dituding bermain dan berkepentingan terhadap hasil kelulusan.
Padahal, yang melakukan itu semuanya adalah pusat, sementara daerah tak dilibatkan. ‘’Karena itu pemkab menolaknya. Biarlah mereka menuntaskannya sampai selesai,’’ kata Syamsuar.
Ia menilai pusat terlalu berlebihan dan sama sekali tak memandang daerah dalam hal kepegawaian. Perlu diketahui yang tahu akan kekurangan dan menggunakan pegawai itu adalah daerah. Justru mereka terksesan mengobok-obok daerah dengan kewenangan yang dimiliki.
Dalam hal ini, lanjut Syamsuar, ia telah curhat pada BPKP yang juga merupakan panitia nasional dalam penerimaan CPNS. Kenapa pusat begitu jauhnya melakukan hal ini.
Padahal dalam hal ini daerah yang mengetahui kekurangan, tenaga yang diperlukan bukan pusat. ‘’Ini mereka yang mengatur semuanya,’’ beber dia.
Senada, Plt kepala BKD Siak Dr Fauzi Asni MSi menambahkan, penolakan pengumuman hasil seleksi CPNS itu, didasari efektivitas kinerja. Karena, lanjutnya, dari awal sampai selesai pusat yang melakukannya.
Penolakan itu, sebut dia, dalam surat yang disampaikan bahwa daerah mengumumkan hasil pengumuman yang telah dilakukan sesuai dengan passing grade yang telah dihasilkan. Kemudian daerah melakukan rangking penilaian dari masing-masing peserta yang memenuhi passing grade.
Setelah itu, untuk penetapan, daerah harus melaporkan pada pusat terhadap siapa-siapa peserta tes CPNS yang memenuhi passing grade. ‘’Inikan kurang efektif, lebih baik mereka yang mengumumkan dan menetapkan, baru diserahkan pada daerah,’’ kata dia.
Ia menjelaskan, jumlah peserta CPNS Siak 2013 dari jalur umum total keseluruhan berjumlah 7.007. Dari jumlah tersebut, lembaran jawaban komputer (LJK) dari peserta tes yang diterima berjumlah 5.996. Sementara LJK yang terbaca oleh komputer saat pemeriksaan berjumlah 5.964, dan LJK hasil pemindaian 5.963.
‘’Lalu LJK hasil valid berjumlah 5.380 (90,22 persen) dan tak valid 583 (9,78 persen),’’ kata dia.
Dari LJK valid berjumlah 5.380 ini lanjut asisten I Setdakab Siak, yang menenuhi passing grade (MP) 2.543, yang tidak memenuhi passing grade (TMP) 2.837. Yang memenuhi passing grade ini diberikan pada daerah untuk diumumkan, namun sebelum itu dilakukan rangking berdasarkan total nilai keseluruhan.
‘’Kan ini nanggung lebih baik pusat saja langsung menetapkan sesuai jumlah formasi yang ditetapkan oleh daerah,’’ kata dia.
Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Meranti Drs Iqaruddin MSi menegaskan, Pemkab Meranti sendiri tidak mengambil berkas kelulusan CPNS ke BKD Provinsi Riau.
‘’Seperti yang kami sampaikan, kami tidak mengumumkan kelulusan CPNS. Jadi pengumuman kami serahkan ke pusat,’’ katanya yang ditemui, Selasa (24/12).
Iqaruddin menuturkan saat ini Pemkab Meranti menyerahkan sepenuhnya masalah kelulusan CPNS kepada pusat. Bahkan ia berharap pusat memanggil Pemkab Meranti dalam masalah CPNS tersebut.
‘’Masalah ini biar pusat yang menyelesaikannya. Kami tidak mau menjadi imbas dari masalah yang ditimbulkan dalam penerimaan CPNS yang dilakukan pusat,’’ tegasnya. Saat ditemui, Sekda sendiri tak henti-hentinya menerima panggilan seluler dari keluarga peserta CPNS yang kebingungan.
Sementara itu, Kepala BKD Kuansing Ramli SSos melalui Kabid Administrasi Iwan Susrandah menjelaskan, pengumuman kelulusan CPNS terlebih dulu harus diumumkan Kemen PAN-RB. Dan setelah itu, pihaknya baru bisa mengumumkan di daerah.
‘’Karena kami tidak ingin hasil kelulusan di pusat dengan kami di daerah tidak sama,’’ katanya.
Sebelumnya, Sekda Kuansing H Muharman mengatakan, sebanyak 93 kuota yang diperuntukkan untuk Kuansing terpenuhi dan seluruh formasi jurusan terisi. ‘’Kuotanya cukup dan seluruh formasi terisi, namun pengumuman kita menunggu dari pusat,’’ katanya.
Berbeda dengan Kabupaten Rohil, saat pengumuman kelulusan CPNS 2013 kemarin, BKD Rohil terkesan tertutup. Selasa (24/12) sejak pagi, tampak lingkungan di kantor BKD terletak di Jalan Perwira, Bagansiapiapi sepi. Tidak ada peningkatan aktivitas, sementara itu yang datang untuk mengetahui tentang pengumuman penerimaan CPNS juga hanya beberapa orang saja.
Hingga pukul 12.00 WIB, Kepala BKD Rohil Roy Azlan tidak ada di ruangannya. Menurut salah seorang staf, dalam dua hari ini Roy tidak masuk kantor. ‘’Nomornya tak aktif juga Bang,’’ katanya. (yud/aal/amy/fad/jps)