PINGGIR (RP) - Seekor gajah jantan berusia lebih kurang lima tahun ditemukan mati di kebun karet milik P Purba di RT 3 RW 1 Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Selasa (24/12). Petugas BBKSDA menduga kuat, hewan bertubuh tambun itu mati karena diracun.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, bangkai gajah tersebut pertama kali ditemukan Wardi (50) sekitar pukul 07.00 WIB, kemarin. Pagi itu, warga Desa Semunai Kecamatan Pinggir ini hendak menderes getah di kebun miliknya.
Sebelum menderes, Wardi dikagetkan oleh seekor gajah yang mondar-mandir di kebunnya. Langsung dia usir agar gajah itu menjauh. Begitu gajah liar itu pergi, Wardi melihat seekor gajah dalam kondisi tergeletak tak bernyawa di kebun milik P Purba yang berdekatan dengan kebun karet miliknya.
Temuan bangkai gajah tersebut langsung disampaikan Wardi kepada warga sekitar. Dua petugas BBKSDA yang ada di Kecamatan Pinggir, Andi dan Ilham pun sampai di TKP tak lama setelah mendapat kabar dari warga.
Kedua petugas lapangan BBKSDA ini belum bisa memastikan apa penyebab kematian gajah itu. Menurut mereka, petugas BBKSDA dari Pekanbaru akan turun ke lapangan untuk melakukan otopsi guna mengetahui penyebab kematian.
Secara fisik, tidak ditemukan adanya luka di tubuh gajah itu. Hanya saja di mulutnya terlihat ada darah. Kuat dugaan itu disebabkan racun.
Saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (24/12) petang, Humas BBKSDA Riau M Zanir SH mengaku belum mendapat laporan perihal temuan gajah mati itu. Sedang Kasiwil III BBKSDA Duri, Hutomo membenarkan adanya laporan tentang temuan bangkai gajah di Desa Semunai tersebut.
‘’Betul. Memang ada laporan dari masyarakat tentang temuan bangkai gajah di Desa Semunai. Kita sudah mengirim anggota untuk mengecek ke sana,’’katanya.
Sekitar pukul 16.20 WIB, Hutomo mengirim SMS berisi data terkait gajah mati tersebut. Isinya, ‘’Gajah itu berjenis kelamin jantan. Umur lebih kurang lima tahun. Mati di kawasan hutan. Dugaan akibat diracun. BBKSDA akan melakukan penyelidikan atas kematian satwa dilindungi in.(sda)