PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau berencana memberikan efek jera kepada pejabat yang membandel. Salah satunya dengan rencana menarik mobil dinas yang tidak memiliki stiker aset pemerintah.
‘’Kita akan evaluasi itu, jika memungkinkan mobil dinas yang dititipkan akan ditarik. Pasalnya, stiker aset tersebut sebagai pertanda bahwa mobil dinas tersebut merupakan aset pemerintah,’’ ujar Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Riau Abdi Haro kepada Riau Pos, Senin (23/12).
Menurutnya, langkah tersebut ditempuh, karena banyaknya laporan tentang stiker mobil dinas yang sudah tidak pada tempatnya.
Dia mengimbau, seluruh pejabat yang diberikan amanah menggunakan mobil operasional pemerintah untuk dapat menggunakan secara benar. Tentunya tidak dengan mengurangi atribut yang ada di mobil dinas, seperti stiker bertuliskan aset Pemerintah Provinsi Riau.
Penekanan itu disampaikan, karena stiker yang dipasangkan untuk ratusan mobil dinas baru tersebut sebagai pertanda aset pemerintah. Sebab, aset bergerak tersebut tidak termasuk bertanda khusus dengan plat merah.
‘’Kita dalam waktu dekat ini akan menarik seluruh mobil dinas itu, karena akan dilakukan pembayaran termen terakhir. Nanti akan diketahui mana stiker mobil dinas yang dilepas,’’ tegas Abdi.
Abdi mengharapkan seluruh pejabat pengguna mobil dinas memiliki kesadaran yang tinggi. Pasalnya, sarana tersebut hanya bersifat titipan dan sewaktu-waktu dapat ditarik sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
‘’Jadi tidak ada alasan, semua harus tetap mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku. Termasuk keberadaan stiker aset pemerintah dan ketentuan lainnya, kita akan terus mengawasi dan mengevaluasi hal tersebut,’’ urai mantan pejabat di Dinas Pertambangan dan Energi itu.
Seperti diberikan sebelumnya sekitar 215 mobil dinas untuk pejabat eselon II dan III diberi stiker berisikan keterangan sebagai aset pemerintah daerah. Ini dilakukan, agarratusan mobil tersebut tidak berplat merah dan rentan disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.(rio)
