BANGKINANG (RP) - Jembatan darurat Sungai Lipai yang berada di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar mengalami rusak.
Kayu-kayu yang menjadi badan jembatan, sebagian patah dan pecah akibat dilalui kendaraan. Tidak saja kendaraan roda dua dan roda empat, tapi juga truk bermuatan berat.
Karena jembatan kayu yang dibangun ini menjadi penghubung ruas jalan Lintas Tengah, Pekanbaru-Kampar-Kuansing.
Akibatnya, ratusan kendaraan dari arah Pekanbaru ke Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi dan sebaliknya, Kuansing-Pekanbaru terjebak dalam antrean panjang.
Travel dan mobil-mobil pribadi, yang datang dari arah Pekanbaru harus memutar lewat jalan pintas Sungai Pagar. Sementara yang datang dari arah Teluk Kuantan harus memutar lewat Danau, Bangkinang. Sementara truk bermuatan berat, hingga malam tadi masih terjebak di lokasi jembatan Lipai.
Dari informasi yang diperoleh Riau Pos, kerusakan jembatan itu terjadi, Selasa (24/12) sekitar pukul 14.00 WIB, ketika papan penyangga jembatan rusak dan harus diganti.
Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono SIK melalui Kasat Lantas AKP Alex Sandy Siregar SIK MH yang dihubungi Riau Pos mengatakan, akibat kerusakan jembatan tersebut arus lalulintas dialihkan ke jalur Sungai Pagar.
Akan tetapi banyak pengemudi yang enggan melintasi jalur alternatif, terutama truk dan angkutan umum karena memikirkan biaya operasional.
”Iya, jembatan darurat itu rusak, tapi bukan runtuh. Perbaikan sedang diupayakan oleh Dinas PU dengan mendatangkan kayu penyangga dari Sumbar. Arus lalulintas sudah dialihkan, tetapi masih banyak kendaraan yang memilih bertahan,’’ ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto mengaku belum mendapatkan informasi tentang rusaknya jembatan sementara di Sungai Lipai. Namun ia menegaskan segera menginstruksikan anggotanya di lapangan untuk mengkroscek informasi tersebut.
”Saya belum dapat informasinya. Tapi pasti saya cek langsung. Jika perlu dilakukan langkah penanganan secara cepat, maka kita akan melakukannya,” sebut Hariyanto.
Ia menegaskan, proses perbaikan akses transportasi tersebut tentunya dilakukan secara bertahap.
Apalagi menjelang akhir tahun, proses perbaikan sarana infrastruktur harus memiliki dasar yang jelas untuk pertanggung jawabannya.
”Yang pasti kalau mendesak, akan segera kita turunkan tim ke sana. Saya menunggu laporan anggota di lapangan terlebih dahulu,” imbuh Hariyanto.(why/rio)