PROVINSI RIAU

Besok, tim Perpustakaan Nasional Tinjau Perpustakaan Terapung di Bengkalis

Riau | Rabu, 25 November 2015 - 16:41 WIB

PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Untuk memfasilitasi minat baca warga di setiap Kepulauan diseluruh Indonesia, Pemerintah pusat melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) telah berinisiatif membuat perpustakaan terapung.

Untuk di Provinsi Riau perpustakaan terapung telah dilakukan sejak tahun 2012 di Kabupaten Bengkalis. Dan untuk melihat progresny,  Perpusnas akan melakukan peninjaun Perpustakaan Terapung di Kabupaten Bengkalis, Kamis (26/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Peninjauan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan pemerintah daerah dalam menjalankan program pemerintah yaitu Perpustakaan terapung.

Jika perpustakaan terapung ini, bisa berjalan dengan baik di Kabupaten Bengkalis, tidak menutup kemungkinan akan ada perpustakaan terapung lainnya di Provinsi Riau, terutama di kepulauan-kepulauan yang ada di Provinsi Riau.

Peninjauan perpustakaan terapung ini dilakulan oleh Tim Perpustakaan nasional  bagian Perencanaan perpustakaan nasional Adin Bondar, dosen Universitas Indonesia  Prof Dr Sulistio Basuki

Bagian perencanaan Perpusnas, Adin Bondar mengatakan Perpusnas akan memberikan bantuan kepada perpustakaan terapung di Kabupaten Bengkalis.

Perpustakaan terapung yang menggunakan media kapal laut, bertujuan mendekatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat, agar mereka yang di daerah terutama di daerah terpencil bisa mengakses informasi-informasi melalui perpustakaan terapung tersebut.

"Perpustakaan terapung tersebut selain dilengkapi dengan buku-buku juga memfasilitasi internet. Ini juga berupa dalam tarap meningkatkan pelayanan hidup masyarakat.Namun,  Pemerintah Daerah yang harus berperan  mengoperasionalnya. Apakah sudah efektif, sudah berjalan dengan baik atau belum. Tujuan kami dari perpustakaan nasional datang ke Bengkalis melakukan supervisi Pemerintah pusat dalam memberikan bantuan kepada Perpustakaan terapung yang ada di daerah. Ini juga dalam bentuk upaya mendukung poros maritim,"ujar Adin.

Untuk Indonesia, kata Adin baru sekitar tujuh perpustakaan terapung yang mendapatkan bantuan.

"Tujuannya, agar tidak terjadi kesenjangan antara kota dengan daerah terasing dalam minat membaca. Pemerataan layanan harus dilakukan. Selanjutnya tergantung dari pemerintah daerah, apakah akan dilakukan pengembangan atau tidak, pemerintah pusat dalam hal ini hanya memfasilitasi dan mendorong,"tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perpustakaan Dan Arsib Daerah (BPAD) Riau, Yoserizal mengatakan Pemerataan pembangunan perlu dilakukan di daerah pesisir dan perlu dikembangkan. Bantuan yang diberikan oleh pusat ke Pemerintah daerah sebagai upaya terus meningkatkan pemerataan di dearah. Terutama Pustaka terapung dalam pemerataan pembangunan dan pendidikan.

"Selama ini kita melihat, pemerintah daerah belum begitu optimal menjalankan program pemerintah pusat tersebut, terutama upaya dilakukan ke daerah terpencil dalam mengembangkan perputakaan. Namun selama ini pemerintah daerah sudah berupaya mensosialisasikannya dengan cara memberikan informasi-informasi terkait perpustakaan di daerah-daerah terpencil.

 "Kita berharap dengan adanya Perpustakaan terapung ini, akan lebih meningkatkan minat baca masyarakat dan tidak ada lagi kesenjangan atau perbedaan informasi yang tidak didapat oleh masyarakat di daerah, terutama di daerah terpencil yang berada dikepulauan di Provinsi Riau. Pemerintah daerah harus menjalankan Program Pemerintah pusat ini dengan sebaik-baiknya," ujar Yoserizal.

Laporan: Dofi Iskandar

Editor: Yudi Waldi    









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook