BENGKALIS

Masyarakat Diminta Galakkan Program 3M Plus

Riau | Rabu, 25 November 2015 - 08:50 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Mandau tahun ini diprediksi akan meningkat dibanding tahun lewat. Hal itu dikatakan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau, Hj Betty Sanusi SKM, Selasa (23/11) kemarin. Apalagi menurutnya, di musim pancaroba ini, ada kecenderungan peningkatan kasus DBD.

“Cukup banyak laporan penderita DBD yang sudah kita terima dalam beberapa waktu belakangan. Angka persisnya saya tak ingat karena saya masih di Dumai, ada acara. Yang jelas, penderita DBD tahun ini diprediksi bakal meningkat dibanding tahun lewat. Hingga Agustus 2015 saja, sudah tercatat 97 kasus DBD di Mandau. Jumlah ini terus meningkat. Apalagi setiap bulan, setidaknya ada enam hingga delapan laporan kasus DBD yang kita terima. Sementara itu, jumlah penderita DBD tahun lewat ada sekitar 120-an,” ujar Betty.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakan Betty, begitu mendapat laporan tentang adanya warga yang terserang DBD, pihak Puskesmas akan turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tindak lanjut selepas itu adalah melakukan pengasapan atau fogging dan abatisasi serta memberikan penyuluhan kepada warga sekitar. “Terlepas dari semua tindakan itu, kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif memberantas sarang nyamuk Aedes lah yang sangat diperlukan,” imbuhnya.

Menanggapi permintaan masyarakat yang minta Puskesmas melakukan fogging secara reguler, Betty mengaku, langkah tersebut bisa saja dilakukan. Namun menurutnya, fogging bukanlah tindakan yang efektif. Apalagi fogging hanya akan mengusir atau membunuh nyamuk dewasa. Sementara jentik-jentiknya tidak bisa mati karena fogging. “Langkah yang pas adalah pemberian abate pada persediaan air. Juga kegiatan 3M Plus untuk wadah-wadah yang bisa dijadikan nyamuk Aedes untuk berkembang biak,” ucapnya.(sda/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook