SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Selatpanjang kembali mengalami defisit daya. Hal itu akibat dari sejumlah mesin mengalami kerusakan. Untuk mengatasi itu berbagai upaya juga telah dilakukan. Mulai dari memperbaiki mesin-mesin tersebut, sampai berencana untuk mendatangkan mesin dari Sub Ranting Lemang, Kecamatan Rangsang Barat.
Kepala PLN Ranting Selatpanjang Asmardi didampingi teknisi dari PLN Cabang Dumai, Aprizal dan Bahri Nur, Senin malam (23/11) mengungkapkan saat ini pihaknya sedang berusaha mengatasi seluruh persoalan yang terjadi di PLN. Akibat dari kerusakan-kerusakan mesin tersebut, membuat pihak PLN terpaksa melakukan kebijakan pemadaman bergilir. “Saat ini tiga hari hidup, satu hari padam,” kata Asmardi.
Dirincikannya saat ini daya mampu mesin-mesin yang ada di PLN hanya lebih kurang 7,7 MW saja.
Sementara beban puncak di wilayah Ranting Selatpanjang lebih kurang 9,8. Atau saat ini mengalami defisit sekitar 2,1 MW.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami kondisi yang kita alami saat ini. Kami mohon dukungan masyarakat dengan cara melakukan penghematan listrik. Sehingga kita bisa secara bersama-sama mengatasi krisis listrik saat ini yang terjadi di kota Selatpanjang dan sekitarnya,” terangnya.
Teknisi, tambah Asmardi saat ini sedang dan masih mengerjakan kerusakan pembangkit yang ada di Desa Gogok sebanyak 2 unit, kemudian memperbaiki mesin sewa Pemda. Selain itu juga memperbaiki dan membersihkan panel kontrol yang terbakar beberapa waktu lalu.
“Di Gogok sebanyak dua unit mesin rusak. Sehingga kita kehilangan 1 MW. Mesin sewa pemda rusak sebanyak 3 unit dengan daya masing-masing 500 KW. Kita targetkan 2 pekan masalah ini bisa tuntas segera,” rincinya.
Untuk panel kontrol yang terbakar menunggu pengambilan materialnya dari Tanjung Uban. “Kita menunggu keputusan area. Makanya masih menunggu panel kontrol yang terbakar beberapa bulan lalu,” sebutnya.
Terhadap wacana untuk pemindahan mesin pembangkit dari PLN sub Ranting Lemang, Kecamatan Rangsang Barat, sedang dikoordinasikan segera. Sehingga bisa terwujud dalam membantu kekurangan daya di Selatpanjang. “Apakah 2x500 KW atau satu mesin saja, sedang kita hitung-hitung dulu. Sebab jangan sampai di sana (sub ranting lemang) malah kekurangan daya pula nantinya,” sebut Asmardi.
Dari pantauan, Selasa (24/11) sejak pukul 07.00 WIB, listrik di Kota Selatpanjang padam total.(amy/mal)