PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau rumuskan formula pengembangan air bersih Pekanbaru Selatan.
Ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pengembangan program prioritas nasional yang sempat stagnan.
‘’Saya bersama Kadis PU Riau akan formulasikan mengenai hal tersebut. Kita sudah mendapat respon dari pemerintah pusat untuk menindaklanjuti rencana tersebut,’’ ujar Asisten II Setdaprov Riau Dr Emrizal Pakis, akhir pekan lalu di Kantor Gubernur Riau.
Saat ditanyakan mengenai formula dan pembahasan yang dimaksud, dia mencontohkan mengenai sistem pendanaan dan teknis pengembangannya.
Namun, Emrizal memberikan gambaran, bahwa pengembangan mengarah pada sistem budget sharing antara pusat dan daerah.
Sinyal tersebut diperoleh bedasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum RI beberapa waktu lalu. Dia optimis dengan sinergitas planning yang diharapkan menjawab permasalahan air bersih di Riau dapat terealisasi.
Selain itu, Emrizal menambahkan, hasil koordinasi dengan Kementerian PU juga dilakukan untuk menindaklanjuti progres tol Pekanbaru-Dumai. Pasalnya, persiapan ganti rugi perlu dilanjutkan dengan dukungan dana dari APBN.
Bahkan kata Emrizal, Pemprov Riau sudah melaporkan ke Kementerian PU dan Bappenas tentang progres pembangunan jalan tol. Bahwa, pihaknya sudah menyelesaikan proses ganti rugi lahan yang terkena imbas proyek tol sepanjang tujuh kilometer.
Termasuk kata Emrizal, rencana untuk pembebasanlahan sepanjang 10 kilometer lagi yang saat ini sedang on the track. Kemudian, rencana konsultasi dengan Kementerian Kehutanan RI, terkait kawasan hutan yang terkena imbas jalan tol.
“Ini kita menyampaikannya on the track. Jadi akan jalan terus, sampai ada pemikiran rencana memulai pembangunan jalan tol. Kita akan kawal itu sampai pengembangannya terealisasi seperti yang diharapkan,’’ imbuh Ketua Tim Percepatan Tol Pekanbaru-Dumai itu.(adv/b)