Jasa Tuan Guru Sangat Besar

Riau | Senin, 25 November 2013 - 10:25 WIB

ROKAN HULU (RP) - Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi menyebutkan, jasa para tuan guru dalam mengembangkan ajaran Islam di Kabupaten Rokan Hulu sangat besar dan sampai saat ini terus dikembangkan oleh para murid dari almarhum syekh yang ada.

Hal itu dikatakan Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi, Sabtu (23/11) saat menghadiri Haul Tuan Syekh Ismail Al-Cholidi Nasabandiyah ke-65 yang dipusatkan di Surau Suluk Ismail Desa Surau Gading Kecamatan Rambah Samo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Haul Syekh Ismail Al-Cholidi tahun ini, dihadiri para pakar ilmu Tasauf dari Kumpulan Pasaman-Sumbar, Basilam Langkat-Sumut dan kumpulan kabupaten/kota di Riau.

Terlihat hadir tokoh masyarakat Riau drh Chaidir MM, sejumlah kepala dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemkab Rohul, Camat Rambah Samo Suharman Nasution SPi, para kades serta ratusan jamaah tariqat Naqsabandiyah se Rokan Hulu dan penceramah agama Ustad H Abdul Somad Lc.

‘’Ilmu Tariqat Naqsabandiah di Rokan Hulu harus terus dilestarikan. Sebab ilmu tariqat tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam dan sesuai dengan julukan Rokan Hulu sebagai Negeri Seribu Suluk. Kita harapkan jamaah tariqat Naqsabandiayah, agar setiap malam Selasa dan Jumat tetap melaksanakan zikir di surau suluk masing-masing,’’ ujarnya.

Bupati menyebutkan, pemerintah daerah berupaya maksimal memperhatikan keberadaan surau suluk di Rokan Hulu. Di mana siang dan malam jamaah Tariqat Naqsabandiyah di Rokan Hulu selalu berzikir untuk keselamatan negeri ini, agar jauh dari bencana.

Jamaah zikir itu, membawa rezeki, semakin dekat dengan Allah niscaya rezki akan datang dari semua arah.

‘’Kegiatan suluk itu penuh dengan karomah, sebab orang tergolong ahli ibadah dan dekat dengan Allah SWT. Buktinya saja air putih bisa dijadikan obat, mestinya Rohul cukup bangga, sebab banyak ulama-ulama besar lahir di Rohul, makanya digelar Negeri Seribu Suluk,’’ tuturnya.

Dia menyebutkan, kegiatan haul ini sebagai wujud napak tilas perjuangan para ulama besar di Rohul, sekaligus menjadi motivasi, minimal bisa mengarah untuk mengikutinya.

Syekh Ismail itu, bagi Bupati Rohul, sesuatu yang paling terhormat, sebab ada hubungan dengan kakeknya yakni Syekh Ibrahim yang melebihi hubungan dari saudara sekandung.

Meskipun hanya hubungan agama bersentuhan, maka jika ingin memuliakan kakeknya, tentu harus memuliakan sahabatnya yakni Syekh Ismail.

‘’Hubungan Syekh Ismail dan Syekh Ibrahim, diikat karena Allah, jadi itu lebih dekat,’’ kata Achmad.

Memaknai Haul, lanjut Achmad, sebagai pemerintah daerah, ada beberapa komitmen untuk pengembangan syiar Islam yakni pada 2014 mendatang, pendidikan agama di jenjang pendidikan SMP dan SMA ditingkatkan.

Setelah anak didik mengikuti pendidikan umum, siangnya, di tempat sekolah yang sama mengikuti pendidikan agama berupa fiqih, hadits, sejarah Islam, aqidah, akhlak dan sebagian ajaran tariqat.

‘’Jika Rohul sukses menjalankan program wajib belajar 12 tahun, maka program wajib belajar agama 12 tahun bisa berjalan dengan baik,’’ jelasnya.

Dalam pada itu, Cicit Tuan Guru Syekh Ismail yaitu Ade Irwan Hudayana bergelar Tongku Mudo menjelaskan, kegiatan rutinitas suluk di Surau Ismail ke depan, akan ditingkatkan. Dengan tetap menghidupkan kegiatan suluk adat 1 kali se tahun dengan mengundang dua guru dari kumpulan.

‘’Surau suluk ini milik kita bersama, kegiatan rutin tahunan akan diprogramkan kembali, sehingga persatuan dan kesatuan antar sesama jamaah suluk baik di Rokan Hulu maupun kumpulan Sumbar, Langkat Sumut bisa bersatu dengan tujuan lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT,’’ tuturnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook