(RIAUPOS.CO) -- AKHIRNYA Komisi V DPRD Riau memanggil pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad (AA) Provinsi Riau, Kamis (24/10). Pemanggilan itu, setelah adanya laporan mengenai dugaan buruknya pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit.
Panggilan itu dihadiri langsung Direktur Utama RSUD AA, Dr Nuzelly Husnedi beserta beberapa orang staf. Saat itu, dewan langsung menanyakan atas adanya laporan masyarakat perihal pelayanan yang diberikan pihak RSUD.
Kepada anggota Komisi V, Nuzelly menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pihak pasien. Ia menceritakan, bahwa pasien bernama Hendra (33) datang ke instalasi gawat darurat (IGD).
“Pasien masuk RSUD melalui IGD tanggal 16 Oktober pukul 22.30 WIB. Dirawat di ruang Dahlia dengan infus terpasang dan obat-obatan oral dan melengkapi pemeriksaan,” kata Nuzelly di hadapan anggota dewan.
Ia melanjutkan, pada tanggal 18 Oktober, Dr Fachrul dari pihak RSUD AA melakukan kunjungan dan direncanakan tindakan operasi rekonstruksi oleh dokter bedah plastik. Saat itu, staf terkait sudah memberi penjelasan rencana operasi dan gambaran biayanya kepada keluarga pasien. Mengingat pasien tidak punya kartu BPJS atau KIS. Setelah diberi tahu, selanjutnya dokter menunggu persetujuan pasien untuk dijadwalkan operasi.
“Pada tanggal 21 Oktober Dr Fachrul kembali mendatangi dan menanyakan persetujuan untuk operasi. Tapi pasien belum bersedia dan menyatakan tidak sanggup membayar jika ada kelebihan biaya di luar yang dijamin Jasa Raharja. Karena pasien mengalami kecelakaan dan ingin mengurus BPJS dahulu,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, pihak manajemen RSUD juga sudah mempersilakan keluarga pasien jika ingin mengurus BPJS terlebih dahulu. Bahkan jika tidak mampu, pihaknya juga menyarankan agar mengurus jamkesda ke dinas terkait. Namun pada akhirnya pada tanggal 23 Oktober 2019, pasien meminta pulang atas permintaan sendiri.
“Kami sudah sarankan urus BPJS atau jamkesda. Kalau untuk persoalan pengurusan tersebut tentu bukan lagi wewenang dan ranah kami,” paparnya.
Menanggapi pemaparan itu, anggota Komisi V DPRD Riau Agung Nugroho sempat menanyakan kebenaran yang diceritakan Nuzelly. ”Benar seperti itu ya ceritanya?” kata Agung.
Menurut dia, jika memang benar pihak manajemen sudah memberikan penjelasan dengan ramah dan rinci kepada keluarga pasien, seharusnya tidak ada komplain. Meski begitu, ia tetap menegaskan kepada pihak RSUD agar tetap memberikan pelayanan yang prima. Sebab, keberadaan RSUD yang notabenenya milik pemerintah harus bisa menjawab harapan masyarakat.
“RSUD itu dibiayai APBD. Harusnya masyarakat yang datang dilayani dengan baik. Saya minta jika memang ada persoalan, dijelaskan dengan ramah dan senyum. Jadi secara psikologis keluarga pasien merasa dilayani dengan baik. Saya yakin masyarakat kalau dijelaskan dengan baik, pasti akan paham,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (22/10), pelayanan di bagian rawat inap dikeluhkan pasien. Seorang keluarga pasien yang akrab disapa Tina kepada Riau Pos menjelaskan, bahwa suaminya yang mengalami kecelakaan belum ditangani oleh dokter.(ksm)
Laporan AFIAT ANANDA, Kota