Disnak Riau Minta Pemda Intensifkan Vaksinasi Hewan

Riau | Kamis, 25 Oktober 2012 - 09:49 WIB

Disnak Riau Minta Pemda Intensifkan Vaksinasi Hewan
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau melakukan pemeriksaan hewan di Plaza Ternak, Rabu (24/10/2012). (Foto: mirshal/riau pos)

Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, meminta Dinas Peternakan masing-masing kabupaten/kota untuk mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan dan melakukan vaksinasi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Langkah ini sebagai langkah untuk mengantisipasi merebaknya kasus rabies. Sejauh ini, di Riau angka kasus rabies masih belum masuk kejadian luar biasa. Masih dalam batas kewajaran.

Hal ini dikatakan Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Riau, drh Srimulyati menjawab Riau Pos, Rabu (24/10) di Pekanbaru.

Dikatakannya, upaya pencegahan dengan melakukan vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kera dan kucing yang merupakan hewan perantara penyebaran kasus rabies, ada yang dilakukan secara aktif maupun pasif.

Secara aktif, petugas pemeriksa kesehatan hewan mendatangi secara langsung ke rumah-rumah penduduk yang ada memiliki hewan peliharaan untuk dilakukan vaksinasi.

Sementara, vaksinasi secara pasif, petugas melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan dengan menunggu di tempat klinik pemeriksaan kesehatan hewan.

Setiap hari petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan. Hanya saja, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau lebih memfokuskan terhadap pemeriksaan anjing.

Menyinggung soal data berapa hewan peliharaan yang sudah dilakukan vaksinasi dan berapa yang terpaksa dilakukan eleminasi, Srimulyati menyebutkan, kalau laporan itu secara lengkap belum diterima Disnak Riau dari Disnak masing-masing kabupaten/kota. Karena itu, Disnak Riau meminta agar Disnak kabupaten/kota untuk segera melaporkannya.

Selain sebagai bentuk koordinasi, juga sebagai langkah untuk melakukan upaya pencegahan yang dilakukan Disnak Riau dengan instansi terkait. Rabies, jenis inveksi yang mematikan bila terlambat dilakukan penanganannya.

“Terakhir, usai Idul Fitri lalu, satu korban meninggal dunia asal Kabupaten Kampar,” ujarnya.

Ini disebabkan lambatnya diketahui, kalau korban telah digigit anjing yang diduga terinveksi rabies. Selain itu, kasus gigitan sering kali dianggap biasa, sehingga upaya penanganannya pun terlambat.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook